Blog

PT Equityworld Futures Cyber2 Jakarta – Menanti Inflasi AS: Aset Kripto Siap Volatil

01:19 01 September in Global
0 Comments
0

Ketidakpastian Ekonomi AS dan Dampaknya pada Kripto

Pasar kripto kembali menunjukkan gejolak menjelang rilis data inflasi Amerika Serikat. Bitcoin, sebagai aset kripto terbesar, mengalami penurunan 2,5% ke level $115.540,9 pada awal Agustus 2025. Penurunan ini mencerminkan kekhawatiran investor terhadap kebijakan ekonomi AS, khususnya terkait tarif perdagangan dan suku bunga.

Kondisi ini diperparah oleh aksi ambil untung yang terjadi setelah reli besar pada pertengahan Juli. Meskipun perusahaan besar seperti Strategy (NASDAQ:MSTR) melakukan pembelian besar-besaran terhadap Bitcoin dan mencatatkan pendapatan kuartal yang positif, harga Bitcoin tetap tidak mampu mempertahankan momentum kenaikannya.

Tarif Dagang dan Ketidakpastian Kebijakan

Salah satu pemicu utama volatilitas adalah keputusan Presiden AS Donald Trump yang menandatangani perintah tarif perdagangan terhadap sejumlah mitra dagang utama. Meskipun implementasi tarif ditunda tujuh hari dari tenggat awal, ketidakpastian mengenai dampaknya terhadap inflasi dan kebijakan moneter membuat pasar gelisah.

Federal Reserve (The Fed) pun mengambil sikap hati-hati. Mereka mengisyaratkan akan mempertahankan suku bunga hingga dampak tarif terhadap inflasi menjadi lebih jelas. Sikap ini menambah tekanan terhadap aset berisiko seperti kripto, karena suku bunga tinggi cenderung mengurangi daya tarik investasi spekulatif.

Sentimen Risiko dan Korelasi dengan Kripto

Meskipun tarif perdagangan tidak secara langsung memengaruhi kripto, dampaknya terhadap sentimen pasar sangat signifikan. Ketika investor merasa tidak yakin terhadap arah kebijakan ekonomi, mereka cenderung menghindari aset berisiko tinggi. Bitcoin dan altcoin pun terkena imbasnya.

Suku bunga tinggi yang bertahan lebih lama menjadi ancaman nyata bagi pasar kripto. Dalam lingkungan seperti ini, investor lebih memilih aset yang memberikan imbal hasil stabil, seperti obligasi atau emas, dibandingkan aset digital yang volatil dan tidak menghasilkan bunga.

Altcoin Ikut Terkoreksi

Tidak hanya Bitcoin, altcoin juga mengalami tekanan besar. Ether (ETH) turun 4,4% ke $3.688,0 dan mencatat penurunan mingguan sebesar 1,3%. XRP bahkan lebih parah, turun 4,8% ke $2,9914 dan kehilangan 5,8% dalam sepekan.

Solana dan Cardano masing-masing turun sekitar 6%, dengan penurunan mingguan antara 7% hingga 11%. Memecoin seperti Dogecoin dan token $TRUMP juga tidak luput dari koreksi, masing-masing turun 6,6% dan 5,8%, dengan penurunan mingguan $TRUMP mencapai 12,4%.

Data Nonfarm Payrolls: Penentu Arah Selanjutnya

Fokus pasar kini tertuju pada data nonfarm payrolls yang akan segera dirilis. Data ini menjadi indikator penting bagi The Fed dalam menentukan arah kebijakan suku bunga. Jika data menunjukkan pasar tenaga kerja yang kuat, kemungkinan pemangkasan suku bunga akan semakin kecil.

Sebaliknya, jika data menunjukkan pelemahan, peluang pemangkasan suku bunga akan meningkat, yang bisa menjadi katalis positif bagi aset kripto. Oleh karena itu, investor kripto saat ini berada dalam posisi menunggu dan bersiap menghadapi volatilitas yang tinggi.

Strategi Investor di Tengah Ketidakpastian

Dalam kondisi seperti ini, investor kripto disarankan untuk lebih berhati-hati dan mempertimbangkan diversifikasi portofolio. Menggabungkan aset kripto dengan instrumen yang lebih stabil seperti emas atau obligasi bisa menjadi strategi defensif yang bijak.

Selain itu, penting bagi investor untuk mengikuti perkembangan makroekonomi secara aktif. Kebijakan moneter, data inflasi, dan pernyataan pejabat The Fed dapat memberikan sinyal penting bagi arah pasar kripto.

Kesimpulan: Volatilitas Tak Terhindarkan

Menjelang rilis data inflasi dan nonfarm payrolls AS, pasar kripto berada dalam fase yang sangat sensitif terhadap berita ekonomi. Ketidakpastian tarif dagang, suku bunga tinggi, dan sentimen risiko yang menurun menjadi faktor utama yang menekan harga aset digital.

Meskipun jangka pendek terlihat penuh tekanan, volatilitas ini juga membuka peluang bagi investor yang mampu membaca arah pasar dengan cermat. Dengan strategi yang tepat dan pemahaman yang mendalam terhadap dinamika ekonomi global, investor dapat tetap bertahan dan bahkan meraih keuntungan di tengah gejolak pasar.

Sumber : Newsmaker.id

News Maker 23 – Indonesia News Portal for Traders

Demo EWF

Demo Equityworld

No Comments

Post a Comment