PT Equityworld Futures Cyber2 Jakarta – Emas Stabil Menjelang Data Pekerjaan Utama AS: Pasar Mempertimbangkan Arah Suku Bunga
Emas tetap stabil setelah mengalami penurunan selama dua hari berturut-turut, karena optimisme bahwa Federal Reserve akan segera beralih ke pelonggaran moneter semakin berkurang. Logam mulia ini mencapai rekor tertinggi pada bulan Mei, didukung oleh spekulasi bahwa bank sentral AS akan segera mulai menurunkan suku bunga. Namun, sejak itu, suku bunga telah turun sebesar 6%, dengan pejabat Fed memberi sinyal bahwa mereka hanya memperkirakan akan mengurangi biaya pinjaman satu kali saja pada tahun ini.
Tekanan terbaru terhadap harapan pelonggaran moneter datang dari Gubernur Fed Michelle Bowman, yang menandai adanya risiko positif terhadap prospek inflasi dan menegaskan kembali perlunya menjaga biaya pinjaman tetap tinggi. Pasar kini beralih ke angka-angka ekonomi yang akan dirilis pada akhir pekan ini, termasuk pengukur biaya konsumen yang disukai oleh The Fed. Emas tetap naik 11% tahun ini, didukung oleh pembelian aset safe haven akibat konflik di Ukraina dan Timur Tengah, serta pembelian oleh bank sentral dan konsumen Tiongkok.
Harga emas spot sedikit berubah pada $2,299.13 per ounce pada pukul 9:02 pagi waktu Singapura. Indeks Bloomberg Dollar Spot stabil setelah naik 0,4% di sesi sebelumnya, yang juga menghalangi pembeli emas batangan. Perak dan paladium melemah, sedangkan platinum datar.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga Emas
Beberapa faktor utama yang mempengaruhi harga emas termasuk kebijakan moneter, ketidakpastian geopolitik, dan permintaan dari bank sentral serta konsumen. Kebijakan moneter yang lebih longgar biasanya mendukung harga emas karena emas tidak membayar bunga. Ketidakpastian geopolitik, seperti konflik di Ukraina dan Timur Tengah, juga mendorong permintaan untuk aset safe haven seperti emas.
Selain itu, permintaan dari bank sentral dan konsumen, terutama dari Tiongkok, juga memainkan peran penting dalam menentukan harga emas. Pembelian emas oleh bank sentral sering kali dilihat sebagai tanda kepercayaan terhadap logam mulia ini sebagai aset cadangan yang aman.
Prospek Masa Depan
Ke depan, perhatian pasar akan tertuju pada data ekonomi utama yang akan dirilis dalam beberapa minggu mendatang. Data ini akan memberikan petunjuk lebih lanjut mengenai arah kebijakan moneter Federal Reserve dan dampaknya terhadap harga emas. Jika data menunjukkan bahwa inflasi tetap tinggi, Fed mungkin akan mempertahankan suku bunga tinggi lebih lama, yang dapat membatasi kenaikan harga emas.
Namun, jika data menunjukkan bahwa inflasi mulai mereda, Fed mungkin akan mulai mempertimbangkan pelonggaran moneter, yang dapat mendukung harga emas. Selain itu, perkembangan geopolitik dan permintaan dari bank sentral serta konsumen juga akan terus mempengaruhi harga emas di masa depan.
Kesimpulan
Emas tetap menjadi aset yang menarik bagi investor yang mencari perlindungan dari ketidakpastian ekonomi dan geopolitik. Meskipun harga emas telah mengalami beberapa volatilitas dalam beberapa bulan terakhir, prospek jangka panjang tetap positif, didukung oleh kebijakan moneter yang lebih longgar dan permintaan yang kuat dari bank sentral serta konsumen. Pasar akan terus memantau perkembangan ekonomi dan geopolitik untuk menentukan arah harga emas di masa depan.
Sumber: Bloomberg, ewfpro
No Comments