Blog

PT Equityworld Futures Cyber2 Jakarta – Emas Tahan Penurunan Pidato Jerome Powell Sebagai Petunjuk Suku Bunga

01:10 23 August in Gold
0 Comments
0

Harga emas global saat ini berada dalam tekanan yang signifikan, dipicu oleh ketidakpastian seputar kebijakan suku bunga yang akan diambil oleh Federal Reserve (The Fed) dalam beberapa bulan mendatang. Para pelaku pasar kini memusatkan perhatian pada pidato Ketua The Fed, Jerome Powell, di simposium Jackson Hole, yang diharapkan dapat memberikan petunjuk lebih lanjut mengenai arah kebijakan moneter Amerika Serikat.

Kondisi Pasar Emas

Setelah mengalami penurunan lebih dari 2% dalam beberapa hari terakhir, harga emas berusaha stabil di tengah ketidakpastian yang tinggi. Emas, yang biasanya dianggap sebagai aset safe haven, kali ini justru melemah karena kekuatan dolar AS yang terus menguat. Penguatan dolar ini didorong oleh ekspektasi bahwa suku bunga di AS akan tetap tinggi dalam waktu yang lebih lama, membuat emas menjadi kurang menarik bagi investor yang memegang mata uang selain dolar.

Imbal hasil obligasi AS yang meningkat juga menjadi salah satu faktor utama yang menekan harga emas. Ketika imbal hasil obligasi naik, investor cenderung menjual emas dan mengalihkan dananya ke aset yang memberikan imbal hasil lebih tinggi. Hal ini semakin menekan harga emas, terutama di tengah ekspektasi bahwa The Fed mungkin tidak akan segera memangkas suku bunga, meskipun ada tanda-tanda perlambatan ekonomi.

Pidato Jerome Powell: Penentu Arah Kebijakan

Simposium Jackson Hole menjadi momen yang sangat dinantikan oleh para pelaku pasar, karena Jerome Powell diperkirakan akan memberikan panduan mengenai langkah kebijakan selanjutnya dari The Fed. Dalam pidato sebelumnya, Powell menekankan pentingnya menjaga inflasi tetap terkendali, meskipun hal ini berarti suku bunga harus tetap tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama. Pasar akan sangat memperhatikan apakah Powell memberikan sinyal perubahan dalam kebijakan suku bunga, atau jika The Fed tetap berkomitmen pada kebijakan moneter yang ketat.

Jika Powell memberikan sinyal bahwa suku bunga akan tetap tinggi atau bahkan mungkin dinaikkan lebih lanjut, emas kemungkinan besar akan terus berada di bawah tekanan. Sebaliknya, jika Powell menunjukkan bahwa The Fed mungkin akan mempertimbangkan pemangkasan suku bunga di masa mendatang, harga emas bisa mengalami rebound, mengingat emas sering digunakan sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakpastian ekonomi.

Data Ekonomi AS: Pengaruh Terhadap Emas

Data ekonomi yang dirilis baru-baru ini juga memainkan peran penting dalam pergerakan harga emas. Laporan tenaga kerja AS menunjukkan bahwa pasar kerja tetap kuat, dengan tingkat pengangguran yang rendah. Namun, inflasi yang masih berada di atas target The Fed membuat bank sentral AS ini harus berhati-hati dalam menentukan kebijakan. Inflasi yang tinggi dapat memaksa The Fed untuk mempertahankan suku bunga yang tinggi, yang akan memberikan tekanan lebih lanjut pada harga emas.

Sentimen pasar juga dipengaruhi oleh data Indeks Sentimen Konsumen dari Universitas Michigan, yang menunjukkan penurunan sentimen konsumen pada bulan Agustus. Penurunan ini bisa menjadi indikasi bahwa konsumen mulai merasakan dampak dari kebijakan suku bunga tinggi, yang dapat berujung pada perlambatan ekonomi. Namun, hingga saat ini, The Fed tampaknya masih fokus pada pengendalian inflasi, meskipun ada tanda-tanda perlambatan ekonomi.

Reaksi Pasar dan Prospek Emas

Reaksi pasar terhadap pidato Powell akan menjadi penentu arah harga emas dalam jangka pendek. Jika Powell mengisyaratkan bahwa The Fed mungkin akan lebih fleksibel dalam kebijakan moneternya, emas bisa kembali menjadi pilihan bagi investor yang mencari aset aman. Namun, jika Powell tetap berkomitmen pada kebijakan suku bunga tinggi, harga emas bisa terus mengalami tekanan.

Selain itu, situasi geopolitik global juga menjadi faktor yang perlu diperhatikan. Ketegangan di Timur Tengah dan ketidakpastian di pasar global dapat mendorong permintaan emas sebagai aset safe haven. Namun, dalam jangka pendek, arah kebijakan The Fed akan tetap menjadi faktor utama yang mempengaruhi harga emas.

Beberapa analis memperkirakan bahwa harga emas bisa kembali menguat jika ada perubahan signifikan dalam data ekonomi atau jika The Fed memberikan sinyal yang lebih dovish. Namun, untuk saat ini, pasar akan tetap waspada dan menunggu perkembangan lebih lanjut, terutama setelah pidato Jerome Powell di Jackson Hole

Sumber: Bloomberg, ewfpro

Demo ewf

No Comments

Post a Comment