Blog

PT Equityworld Futures Cyber2 Jakarta – Minyak WTI Turun ke Level Terendah dalam Lebih dari Tujuh Pekan

02:14 31 July in Commodity
0 Comments
0

Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) mengalami penurunan signifikan, mencapai level terendah dalam tujuh pekan terakhir disebabkan oleh rendahnya permintaan dari Tiongkok dan kurangnya minat investor pada komoditas ini.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penurunan Harga Minyak WTI

Permintaan Tiongkok yang Lemah

Sebagai importir minyak terbesar di dunia, kondisi ekonomi Tiongkok memiliki dampak besar terhadap harga minyak global. Pada tahun ini, Tiongkok menghadapi beberapa tantangan ekonomi, termasuk krisis utang di sektor real estat, penurunan permintaan konsumen, dan tingkat pengangguran kaum muda yang tinggi. Kondisi ini mempengaruhi permintaan minyak mentah dari negara tersebut.

Tiongkok sedang berjuang dengan krisis utang di sektor real estat, yang telah berdampak pada kemampuan negara untuk membeli minyak dalam jumlah besar. Selain itu, konsumen di Tiongkok kini lebih berhati-hati dalam berbelanja, sehingga permintaan komoditas, termasuk minyak mentah, menurun. Pengangguran di kalangan generasi muda juga menambah tekanan pada perekonomian Tiongkok, mengurangi daya beli secara keseluruhan.

Minat Investor yang Menurun

Selain permintaan dari Tiongkok yang melemah, minat investor terhadap minyak mentah juga menurun. Menurut laporan dari Reuters, dana lindung nilai dan pengelola uang telah menjual kontrak untuk 103 juta barel minggu lalu. Hal ini memotong posisi bersih mereka menjadi 380 juta barel, turun dari 524 juta barel pada awal Juli.

Investor menghindari risiko dan lebih memilih untuk menjual kontrak minyak mereka, yang menyebabkan tekanan tambahan pada harga minyak mentah WTI.

Dampak pada Harga Minyak Global

Penurunan harga minyak mentah WTI juga mempengaruhi minyak jenis Brent. Harga minyak mentah WTI ditutup turun US$1,08 menjadi US$74,73 per barel, level terendah sejak awal Juni. Sementara itu, harga minyak Brent untuk bulan September turun sebesar US$1,02 menjadi $78,76 per barel.

Prospek ke Depan

Pertemuan OPEC

Penurunan harga minyak mentah WTI ini terjadi menjelang pertemuan Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) yang dijadwalkan berlangsung pada hari Kamis. Diperkirakan bahwa pertemuan ini akan berakhir tanpa perubahan pada pemotongan produksi sukarela sebesar 2,2 juta barel per hari yang telah dilakukan oleh kartel tersebut.

Kartel OPEC berusaha untuk mendukung harga meskipun permintaan global sedang dalam kondisi lemah. Keputusan untuk mempertahankan pemotongan produksi ini menunjukkan upaya OPEC untuk menjaga stabilitas harga minyak di tengah ketidakpastian pasar.

Berita Terkait

Harga Minyak Mendekati Level Terendah Sejak Awal Juni

Pada Selasa, 30 Juli 2024, harga minyak stabil di dekat level terendah sejak awal Juni karena kekhawatiran tentang permintaan di Tiongkok diimbangi oleh janji pemerintah untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga stabilitas ekonomi.

Indeks Hang Seng Naik 0,5%; HSBC Memimpin Kenaikan

Di saat yang bersamaan, Indeks Hang Seng di Hong Kong naik sebesar 0,5% dengan kontribusi terbesar dari HSBC Holdings Plc, yang mencatatkan kenaikan sebesar 1,4%. Sedangkan Techtronic Industries Co. mengalami kenaikan terbesar dengan sebesar 4,3%.

Kesimpulan

Harga minyak mentah WTI dan Brent terus menunjukkan volatilitas yang tinggi dalam beberapa minggu terakhir. Lemahnya permintaan dari Tiongkok dan minat investor yang menurun telah menjadi faktor utama penurunan harga minyak mentah ini. Meskipun OPEC terus berupaya untuk mendukung harga dengan pemotongan produksi, kondisi ekonomi global dan kebijakan negara-negara importir utama seperti Tiongkok akan sangat menentukan arah harga minyak di masa mendatang.

Dengan mempertimbangkan perkembangan ini, para investor dan pelaku pasar diharapkan untuk terus memantau kondisi ekonomi global dan kebijakan energi dari negara-negara besar. Sejalan dengan itu, pengambilan keputusan investasi yang cermat dan berbasis informasi menjadi semakin penting di tengah ketidakpastian pasar energi saat ini.

Sumber: MT newswires, ewfpro

No Comments

Post a Comment