PT Equityworld Futures Cyber2 Jakarta – Emas Merosot Ketika Dolar Menguat Jelang Pertemuan Fed
Kondisi Pasar Emas dan Dolar AS
Pada hari Senin, harga emas turun sebesar 0,1%, mencapai $2.382,40 per ons untuk emas spot dan $2.379,9 untuk emas berjangka AS dengan pengiriman Agustus. Penurunan ini terjadi bersamaan dengan penguatan dolar AS, di mana mata uang ini naik sekitar 0,3% terhadap para pesaingnya. Penguatan dolar membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya, yang pada gilirannya menekan permintaan emas di pasar internasional.
Pengaruh Pertemuan Kebijakan Federal Reserve
Investor saat ini sangat menantikan pertemuan kebijakan Federal Reserve AS yang dijadwalkan berlangsung minggu ini. Pertemuan ini diharapkan memberikan indikasi lebih lanjut mengenai kemungkinan penurunan suku bunga. Jika Fed memberikan sinyal yang lebih dovish, atau melonggarkan kebijakan moneter, maka harga emas dapat kembali menguat. Hal ini karena suku bunga yang lebih rendah cenderung melemahkan dolar, yang pada gilirannya membuat harga emas lebih kompetitif.
Permintaan Emas di Tiongkok
Tiongkok, sebagai konsumen emas terbesar di dunia, melaporkan penurunan konsumsi sebesar 5,6% pada paruh pertama tahun 2024. Penurunan ini terutama disebabkan oleh turunnya permintaan perhiasan emas. Namun, di sisi lain, terjadi peningkatan signifikan dalam pembelian emas batangan dan koin, yang mencerminkan kekhawatiran masyarakat terhadap stabilitas ekonomi dan keuangan global.
Risiko Geopolitik dan Pengaruhnya terhadap Emas
Selain faktor ekonomi, kekhawatiran geopolitik juga berperan penting dalam mendukung permintaan emas. Ketegangan di Timur Tengah, khususnya serangan roket di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel, meningkatkan ketidakpastian global. Emas sering kali dianggap sebagai lindung nilai (hedge) terhadap risiko geopolitik dan inflasi, sehingga permintaan bisa meningkat jika situasi konflik meluas.
Prospek Masa Depan Harga Emas
Faktor-Faktor Mendukung
- Pemangkasan Suku Bunga: Jika Federal Reserve memutuskan untuk memangkas suku bunga pada bulan September, harga emas kemungkinan akan mengalami kenaikan. Hal ini karena suku bunga yang lebih rendah cenderung mengurangi daya tarik dolar AS dan membuat emas menjadi alternatif investasi yang lebih menarik.
- Ketidakpastian Ekonomi: Laporan non-farm payrolls dan data ekonomi penting AS lainnya yang akan dirilis minggu ini juga akan mempengaruhi ekspektasi pasar. Sinyal pelemahan ekonomi dapat mendorong investor untuk beralih ke aset aman seperti emas.
- Kondisi Geopolitik: Eskalasi konflik di berbagai bagian dunia, terutama di wilayah yang memiliki dampak ekonomi signifikan, dapat terus mendukung permintaan emas sebagai safe-haven.
Tantangan yang Dihadapi
- Penguatan Dolar: Jika dolar AS terus menguat, tekanan terhadap harga emas akan semakin besar. Kenaikan nilai dolar membuat harga emas relatif lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
- Penurunan Permintaan Perhiasan: Penurunan permintaan perhiasan emas, terutama di pasar utama seperti Tiongkok, dapat menekan harga emas lebih lanjut.
- Data Ekonomi Positif: Data ekonomi AS yang kuat dapat memperlemah ekspektasi untuk pemangkasan suku bunga, yang akan menekan harga emas.
Kesimpulan
Tekanan ganda dari penguatan dolar dan penurunan permintaan perhiasan emas membuat harga emas turun pada awal minggu ini. Namun, potensi pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve dan ketidakpastian geopolitik tetap menjadi faktor-faktor utama yang mendukung permintaan emas di pasar global. Investor akan terus memantau perkembangan dalam pertemuan kebijakan Fed dan data ekonomi penting lainnya untuk menilai prospek harga emas dalam beberapa bulan mendatang.
Sumber: Reuters, ewfpro
No Comments