Blog

PT Equityworld Futures Cyber2 Jakarta – Minyak WTI Naik karena Persediaan AS Menurun dan Dolar Melemah

Pada hari Rabu (17/7), harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) mengalami kenaikan setelah laporan menunjukkan penurunan persediaan AS minggu lalu. Kenaikan ini terjadi di tengah tingginya permintaan musim panas dan melemahnya nilai dolar ke level terendah dalam empat bulan.

Laporan Mingguan Persediaan AS

Dalam survei Badan Informasi Energi, persediaan minyak AS turun 4,9 juta barel minggu lalu. Angka ini jauh di atas estimasi konsensus, yang memperkirakan penurunan sebesar 33.000 barel. Sementara persediaan bensin dan sulingan masing-masing mengalami kenaikan sebesar 3,3 juta dan 3,5 juta barel.

Keprihatinan dan Dampaknya

Kekhawatiran atas permintaan yang lemah, terutama dari Tiongkok, menyebabkan harga minyak turun ke level terendah dalam lebih dari tiga minggu pada hari sebelumnya. Tiongkok, yang merupakan importir minyak terbesar, sedang mengadakan Sidang Pleno Ketiga untuk menyusun stimulus ekonomi.

Dampak Dolar yang Melemah

Selain itu, dolar yang lebih lemah juga turut mendukung kenaikan harga minyak. Indeks dolar ICE tercatat turun 0,52 poin menjadi 103,75, mencapai level terendah sejak 20 Maret. Ekspektasi bahwa Federal Reserve akan melakukan pemangkasan suku bunga pada bulan September juga mempengaruhi pergerakan harga minyak.

Dengan demikian, naiknya harga minyak WTI dipengaruhi oleh kombinasi faktor persediaan AS yang menurun dan melemahnya dolar. Hal ini memberikan harapan pada pasar dan mempengaruhi tindakan para pedagang di pasar energi global.

Sumber: MT Newswires, ewfpro