Blog

PT Equityworld Futures Cyber2 Jakarta – Minyak WTI Ditutup Lebih Tinggi saat Stok AS Menurun Secara Besar-besaran

01:19 04 July in Commodity
0 Comments
0

Sebelumnya, Minyak West Texas Intermediate (WTI) ditutup dengan keuntungan pada tanggal Rabu (3/7) setelah laporan menunjukkan penurunan stok minyak AS yang signifikan. Laporan ini menyatakan bahwa stok minyak AS pada minggu sebelumnya mengalami penurunan terbesar dalam setahun. Sementara itu, Badai Beryl terus melintasi Teluk Meksiko bagian selatan dengan kecepatan angin mencapai 145 mil per jam setelah mencapai kategori 5 pada hari Selasa. Badai ini saat ini mendekati Jamaika dan diperkirakan akan mencapai semenanjung Yucatan, Meksiko, pada Kamis malam.

Penutupan Positif untuk Minyak WTI

Minyak WTI ditutup pada level yang menguntungkan pada hari Rabu setelah berita tentang penurunan stok AS menjadi sorotan utama. Minyak WTI untuk pengiriman Agustus mengalami kenaikan sebesar US$1,07 menjadi US$83,88 per barel. Sementara itu, minyak Brent September, sebagai acuan global, terakhir terlihat naik sebesar US$0,96 menjadi US$87,20.

Penurunan Stok Minyak AS

Badan Informasi Energi (EIA) melaporkan penurunan stok minyak AS sebesar 12,2 juta barel pada minggu lalu, jauh lebih besar dari perkiraan konsensus para analis yang memperkirakan penurunan sebesar 0,7 juta barel. Hal ini merupakan penurunan terbesar sejak Juli 2023.

Dampak pada Harga Minyak

Penurunan tingkat minyak mentah ini mungkin bisa menyelamatkan beberapa aksi jual setelah berita badai tersebut. Badai Beryl yang terus bergerak melintasi Teluk Meksiko dengan kecepatan angin tinggi dapat mengganggu produksi minyak.

Konsolidasi Harga Minyak

Harga minyak stabil seiring dengan meredanya kekhawatiran terhadap dampak Badai Beryl. Meskipun harga minyak kembali naik sebelumnya, pasar tetap mengkhawatirkan dampak dari badai tersebut.

Fokus pada Stok Minyak AS

Pasar terus memantau perkembangan penurunan stok minyak mentah AS sebagai faktor penting dalam penentuan harga minyak. Dengan penurunan stok yang signifikan, harga minyak cenderung stabil dan berpotensi untuk kembali naik.

Perlambatan Produksi

Badai Beryl yang bergerak ke arah Jamaika dan diperkirakan akan mencapai semenanjung Yucatan, Meksiko, melakukan pemantauan terhadap produksi minyak di Teluk Meksiko. Gangguan produksi bisa berdampak pada konsolidasi harga minyak.

Dalam kesimpulannya, penurunan stok minyak AS yang signifikan serta dampak dari Badai Beryl terhadap produksi minyak menjadi faktor utama dalam konsolidasi harga minyak secara global. Harapannya, perkembangan positif ini dapat membuat harga minyak tetap stabil dan berpotensi untuk kembali meningkat di masa mendatang.

Sumber: MT newswires, ewfpro

No Comments

Post a Comment