PT Equityworld Futures Cyber2 Jakarta – Minyak Tahan Gain Saat Sentimen Risk-On Mendukung Komoditas
Minyak mentah berhasil mempertahankan kenaikan terbesar dalam sepekan terakhir berkat sentimen risk-on di pasar yang lebih luas, yang berhasil mengimbangi prospek minyak mentah yang beragam. Brent diperdagangkan di atas $84 per barel setelah mengalami kenaikan 2% pada hari sebelumnya, sementara West Texas Intermediate (WTI) mendekati $80 per barel.
Sentimen Pasar dan Pengaruhnya pada Minyak
Sentimen risk-on, atau kecenderungan investor untuk beralih ke aset berisiko, telah memberikan dukungan signifikan terhadap harga minyak. Hal ini terlihat dari kenaikan pasar ekuitas, dengan indeks S&P 500 mencapai rekor tertinggi ke-30 tahun ini meskipun ada penurunan ekspektasi untuk penurunan suku bunga oleh Federal Reserve. Optimisme di pasar ini telah membantu mendorong harga minyak mentah, meskipun ada beberapa kekhawatiran tentang permintaan global.
OPEC+ dan Pengurangan Pasokan
Salah satu faktor utama yang mendukung kenaikan harga minyak adalah keputusan OPEC+ untuk memperpanjang pengurangan pasokan. Organisasi ini setuju untuk mempertahankan pengurangan produksi, dengan rencana untuk mengembalikan pasokan barel ke pasar bergantung pada kondisi yang ada. Langkah ini bertujuan untuk menyeimbangkan pasar minyak global yang telah mengalami volatilitas sejak pandemi COVID-19.
Permintaan di Asia
Meskipun demikian, permintaan minyak di Asia menunjukkan tanda-tanda kelemahan. Konsumsi bensin di India menurun, dan aktivitas pengilangan di China juga melambat. Data dari China pada hari Senin menunjukkan bahwa aktivitas industri berkembang kurang dari yang diharapkan, yang menambah kekhawatiran tentang permintaan minyak di masa depan. Penurunan permintaan dari dua negara besar ini dapat menekan harga minyak jika tren ini berlanjut.
Harga Minyak Terkini
Pada pukul 8:23 pagi di Singapura, harga minyak Brent untuk penyelesaian bulan Agustus naik 0,1% menjadi $84,36 per barel. Sementara itu, harga minyak WTI untuk pengiriman Juli juga naik 0,1% menjadi $80,40 per barel. Kenaikan ini mencerminkan optimisme pasar meskipun ada beberapa faktor yang dapat menghambat permintaan di masa mendatang.
Prospek Masa Depan
Kenaikan harga minyak yang baru-baru ini terlihat mungkin berlanjut jika sentimen risk-on tetap kuat dan OPEC+ terus mengendalikan pasokan. Namun, ketidakpastian tetap ada terkait permintaan global, terutama dari negara-negara besar seperti China dan India. Selain itu, keputusan kebijakan moneter oleh bank sentral utama seperti Federal Reserve juga akan memainkan peran penting dalam menentukan arah harga minyak.
Secara keseluruhan, meskipun ada beberapa tantangan, sentimen positif di pasar yang lebih luas memberikan dorongan signifikan terhadap harga minyak. Kekuatan pasar ekuitas dan keputusan strategis oleh OPEC+ menjadi faktor utama yang membantu minyak mempertahankan kenaikannya. Namun, permintaan yang beragam di Asia dan data ekonomi yang kurang menggembirakan dari China tetap menjadi faktor yang perlu diwaspadai oleh para pelaku pasar.
No Comments