Blog

PT Equityworld Futures Cyber2 Jakarta – Kenaikan Mingguan Minyak Terhenti Mendadak Terkait Sentimen Risk-Off

01:22 14 June in Commodity
0 Comments
0

Harga minyak mengalami penurunan signifikan pada awal perdagangan di Asia, setelah mencatat kenaikan selama empat hari berturut-turut. West Texas Intermediate (WTI) turun 1,1% menjadi $77,79 per barel, sementara Brent hampir tidak berubah di $82,75 per barel. Penurunan ini terutama disebabkan oleh sentimen risk-off yang melanda pasar keuangan secara lebih luas, serta tanda-tanda meningkatnya pasokan global yang semakin membebani harga minyak.

Faktor-Faktor Penurunan Harga Minyak

  1. Sentimen Risk-Off di Pasar Keuangan:
    • Sentimen risk-off merujuk pada kondisi di mana investor menghindari aset berisiko seperti saham dan komoditas, termasuk minyak, dan beralih ke aset yang dianggap lebih aman. Hal ini menyebabkan tekanan pada harga minyak yang sempat naik.
    • Saham-saham di Asia menunjukkan pelemahan pada awal perdagangan, yang turut memberikan tekanan tambahan pada harga minyak.
  2. Pasokan Global yang Meningkat:
    • Kenaikan pasokan minyak dari Amerika Serikat, yang merupakan produsen minyak terbesar di dunia, juga berkontribusi pada penurunan harga minyak.
    • Peningkatan produksi dari AS menyebabkan pasokan global berlebih, yang pada akhirnya menekan harga minyak lebih rendah.

Pergerakan Harga Minyak

  • WTI turun 1,1% dan diperdagangkan di bawah $78 per barel. Kontrak berjangka Brent ditutup sedikit berubah di dekat $83 per barel.
  • Volume perdagangan lebih tinggi dari biasanya, dengan 34.500 lot WTI berpindah tangan dalam satu jam pertama sesi.
  • Penurunan harga minyak ini terjadi meskipun ada peningkatan ketegangan geopolitik, seperti serangan terhadap kapal-kapal di dekat Yaman, yang biasanya akan mendorong harga minyak naik.

Tren Jangka Panjang

Harga minyak telah menunjukkan tren penurunan sejak awal April. Faktor utama yang mempengaruhi tren ini adalah kekhawatiran terhadap permintaan global yang lemah. Meskipun demikian, ketegangan geopolitik masih menjadi faktor yang perlu diperhatikan karena dapat mempengaruhi pasokan dan harga minyak.

Prospek ke Depan

  1. Kebijakan Moneter AS:
    • Kebijakan moneter dari Federal Reserve AS, yang baru-baru ini menurunkan ekspektasi penurunan suku bunga jangka pendek, turut mempengaruhi harga minyak. Kebijakan moneter yang lebih ketat cenderung memperkuat dolar AS, yang pada gilirannya dapat membuat minyak lebih mahal bagi pembeli dengan mata uang lain dan menekan permintaan.
  2. Persediaan Minyak AS:
    • Laporan peningkatan persediaan minyak mentah di AS juga menjadi salah satu faktor yang membebani harga minyak. Peningkatan persediaan menunjukkan bahwa pasokan lebih tinggi dari permintaan, yang biasanya menyebabkan penurunan harga.
  3. Ketidakpastian Geopolitik:
    • Ketegangan di Timur Tengah, terutama serangan terhadap kapal-kapal di dekat Yaman, tetap menjadi faktor risiko yang dapat mempengaruhi harga minyak. Ketidakpastian geopolitik sering kali menyebabkan volatilitas di pasar minyak.

Kesimpulan

Penurunan harga minyak baru-baru ini mencerminkan dinamika kompleks antara sentimen pasar, kebijakan moneter, dan faktor-faktor pasokan. Meskipun ada tekanan jangka pendek dari sentimen risk-off dan pasokan yang meningkat, ketidakpastian geopolitik tetap menjadi faktor penting yang dapat mempengaruhi prospek harga minyak ke depan. Investor perlu memantau perkembangan ini dengan cermat untuk memahami arah pasar minyak selanjutnya.

Sumber: Bloomberg, ewfpro

Demo ewf

Demo Equityworld

No Comments

Post a Comment