Blog

PT Equityworld Futures Cyber2 Jakarta – Dolar Kembali Stabil Saat Pedagang Beralih ke Data Jasa AS

03:15 05 June in Commodity
0 Comments
0

Wednesday, 5 June 2024 08:05 WIB | US DOLLAR |

Dolar kembali menunjukkan stabilitas pada hari Rabu (5/6) karena para pedagang mengurangi risiko di pasar negara berkembang dan menantikan keputusan suku bunga di Kanada serta data jasa AS. Franc Swiss dan yen juga mengalami penguatan, dengan yen mendapat dorongan tambahan setelah laporan dari Bloomberg News menyebutkan bahwa Bank of Japan kemungkinan akan mempertimbangkan pengurangan pembelian obligasi pada pertemuan kebijakan minggu depan.

Sentimen yang Mempengaruhi Pasar

Yen melemah sebesar 0,2% menjadi 155,27 pada awal perdagangan sesi Asia, sementara terhadap euro, yen berada di posisi 168,74 setelah mengalami kenaikan sebesar 1% pada sesi sebelumnya. Hal ini merupakan kenaikan terbesar sejak Jepang melakukan intervensi di pasar valuta asing sebulan yang lalu.

Data yang dirilis pada hari Rabu menunjukkan penurunan upah riil Jepang selama 25 bulan berturut-turut pada bulan April, dimana inflasi melebihi kenaikan gaji nominal. Yen, yang merupakan salah satu mata uang G10 dengan kinerja terburuk tahun ini, memperoleh perhatian khusus. Bahkan, Deputi Gubernur BOJ Ryozo Himino mengungkapkan kekhawatiran bahwa pelemahan yen dapat berdampak negatif pada perekonomian dan inflasi.

Franc Swiss, di sisi lain, mengalami penguatan untuk sesi keempat berturut-turut terhadap dolar, dan hampir menembus level rata-rata pergerakan 200 hari pada 0,8902 per dolar. Meskipun begitu, mata uang utama lainnya sedikit melemah terhadap dolar, walaupun imbal hasil obligasi AS juga turut mengalami penurunan.

Perkembangan Mata Uang Lainnya

Euro menunjukkan stabilitas pada sesi Asia dengan nilai $1,0878, sementara sterling tercatat di $1,2770, keduanya sedikit melemah dibandingkan dengan hari sebelumnya. Dolar Australia juga mengalami pelemahan tipis pada $0,6443 seiring dengan dirilisnya data PDB Australia. Proyeksi dari Westpac memperkirakan pertumbuhan tahunan hanya sebesar 1%, yang merupakan laju pertumbuhan paling lambat sejak tahun 1991. Gubernur bank sentral Australia menyampaikan kepada parlemen bahwa pertumbuhan pada kuartal Maret diperkirakan akan lemah karena suku bunga yang tinggi membatasi permintaan.

Antisipasi Pasar Terhadap Suku Bunga

Pasar memperkirakan peluang penurunan suku bunga sebesar 75% sebesar 25 basis poin di Australia, yang akan menjadi penurunan suku bunga pertama di antara negara-negara G7 dalam siklus ini. Para pedagang akan mencari sinyal bahwa penurunan suku bunga lebih lanjut mungkin terjadi, sambil menantikan rilis data ISM jasa AS dan data tenaga kerja.

Kesimpulan

Dengan dolar menunjukkan stabilitas di tengah berbagai sentimen pasar, pedagang terutama memantau keputusan suku bunga di Kanada dan data jasa AS untuk arah pergerakan selanjutnya. Mata uang lainnya juga terpengaruh oleh berbagai faktor ekonomi dan kebijakan moneter, dengan pasar menanti petunjuk lebih lanjut dari bank sentral dan data ekonomi yang akan dirilis.

Sumber: Reuters, ewfpro

PT Equityworld Futures

No Comments

Post a Comment