PT Equitwyrold Futures Cyber2 Jakarta – Minyak Melorot Jelang Pertemuan OPEC+
Irak Mengirim Pesan Bermacam-macam
Minyak mengalami penurunan karena para pedagang menantikan pertemuan OPEC+ mengenai kebijakan pasokan, dengan Irak memberikan pesan bermacam-macam mengenai pendiriannya.
Harga Minyak Brent dan WTI
Minyak Brent diperdagangkan di bawah $83 per barel setelah mengalami penurunan sebesar 1,3% pada hari Jumat, yang mendorong minyak berjangka ke penurunan mingguan kedua. Sementara itu, minyak West Texas Intermediate (WTI) mendekati level $78.
Kekhawatiran atas Tren Penurunan
Harga minyak mentah telah mengalami tren penurunan sejak pertengahan April, kehilangan sebagian besar premi risiko geopolitik yang dipicu oleh ketegangan di Timur Tengah. Selain itu, harga juga tertekan oleh prospek permintaan yang beragam, terutama setelah data inflasi harga produsen di Tiongkok menunjukkan penurunan yang berkelanjutan, mencerminkan lemahnya konsumsi dari negara importir minyak terbesar di dunia.
Prospek Pertemuan OPEC+
OPEC akan menyampaikan prospek pasar global pada hari Selasa, memberikan petunjuk mengenai penilaian keseimbangan global, prospek permintaan, serta dinamika pasokan. Pertemuan kebijakan mengenai kuota produksi akan diadakan pada tanggal 1 Juni. Namun, Irak, yang merupakan produsen terbesar kedua di antara anggota OPEC, telah menjadi sumber kegelisahan di kelompok tersebut karena gagal menerapkan pengurangan produksi secara penuh.
Kesimpulan
Dalam kondisi pasar minyak yang penuh ketidakpastian, perhatian terfokus pada pertemuan OPEC+ yang akan datang. Meskipun Irak telah menyampaikan pesan bermacam-macam, sebagian besar pengamat pasar memperkirakan kelompok OPEC+ akan memperpanjang pembatasan produksi hingga paruh kedua tahun ini. Namun, perlu diingat bahwa harga minyak juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti kebijakan global, permintaan energi, dan dinamika geopolitik, sehingga keputusan investasi harus didasarkan pada analisis yang cermat terhadap semua faktor yang mempengaruhi pasar minyak.
Sumber : Bloomberg, ewfpro
No Comments