PT Equityworld Futures Cyber2 Jakarta – Emas Menuju Kerugian Mingguan karena Inflasi Menunda Spekukasi Penurunan Suku Bunga AS
Pada hari Jumat, 15 Maret 2024, emas mengalami penurunan menuju kerugian mingguan setelah serangkaian pembacaan inflasi yang tinggi menghambat ekspektasi penurunan suku bunga AS oleh Federal Reserve.
Kenaikan Indeks Harga Produsen AS
Data yang dirilis pada Kamis menunjukkan kenaikan terbesar dalam enam bulan pada Indeks Harga Produsen AS pada bulan Februari. Hal ini dipicu oleh lonjakan harga bahan bakar dan pangan. Kenaikan ini mendorong naiknya imbal hasil Treasury dan nilai dolar, yang keduanya memiliki dampak negatif terhadap harga emas, yang diperdagangkan dalam mata uang AS dan tidak memberikan bunga.
Ekspektasi Penurunan Suku Bunga
Pasar swap saat ini menunjukkan peluang 53% untuk penurunan suku bunga Fed pada bulan Juni, turun dari 67% minggu sebelumnya. Meskipun begitu, para pengambil kebijakan diperkirakan tidak akan mengubah biaya pinjaman pada pertemuan 19-20 Maret.
Posisi Emas
Meskipun mengalami penurunan, emas masih bertahan mendekati rekor tertingginya setelah mengalami kenaikan tajam sejak pertengahan Februari. Emas berada di ambang batas $2.200 per ounce. Kenaikan ini didorong oleh peningkatan pembelian di Tiongkok dan dari bank sentral serta manajer dana global. Selain itu, ketegangan di Timur Tengah dan Ukraina, serta kekhawatiran terhadap pasar saham AS dan pemilihan presiden, juga turut mempengaruhi kenaikan harga emas.
Harga Emas dan Pergerakan Lainnya
Harga emas di pasar spot stabil di $2.12.51 per ounce pada pukul 8:50 pagi waktu Singapura, dengan penurunan 0,8% untuk minggu ini. Sementara itu, indeks Bloomberg Dollar Spot naik 0,1%, dan naik 0,5% untuk minggu ini. Perak mengalami kenaikan tipis, platinum stagnan, sementara paladium mengalami penurunan.
Kesimpulan
Emas menghadapi tekanan penurunan mingguan karena data inflasi yang tinggi menunda spekulasi penurunan suku bunga AS. Meskipun demikian, posisi emas masih kuat, mendekati rekor tertingginya, didukung oleh faktor-faktor global seperti ketegangan geopolitik dan kekhawatiran terhadap pasar saham AS. Investor tetap memantau perkembangan pasar untuk menyesuaikan strategi investasi mereka.
Sumber: Bloomberg, ewfpro
No Comments