PT Equityworld Futures Cyber2 Jakarta – Minyak Pertahankan Kenaikan karena Risiko Laut Merah Diimbangi oleh Stok AS
Dalam ranah pasar energi, minyak merupakan komoditas penting, sering dipengaruhi oleh ketegangan geopolitik dan dinamika pasokan. Pada hari Selasa, 6 Februari, minyak tetap mempertahankan kenaikan dua hari seiring pasar mempertimbangkan risiko geopolitik di Timur Tengah dibandingkan dengan laporan yang menunjukkan peningkatan stok di AS.
Minyak West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan di atas $73 per barel setelah naik 1,4% selama dua sesi sebelumnya, sementara minyak acuan global Brent ditutup mendekati $79 pada hari Selasa. Kelompok Houthi mengklaim mereka menargetkan dua kapal di Laut Merah bagian selatan, yang merupakan serangan terbaru dalam serangkaian serangan yang telah menyebabkan gangguan besar dalam perdagangan global. AS telah berjanji untuk meningkatkan serangan terhadap pasukan Iran dan proksinya.
American Petroleum Institute, sebuah kelompok yang didanai industri minyak, melaporkan bahwa persediaan minyak mentah nasional AS meningkat sebesar 674.000 barel minggu lalu, menurut sumber yang akrab dengan data tersebut. Persediaan bensin juga naik, begitu pula kepemilikan di pusat penyimpanan minyak Cushing. Badan Informasi Energi akan merilis angka resmi pada Rabu malam.
Harga minyak mentah hanya sedikit lebih tinggi dibandingkan awal tahun ini, karena tingginya biaya perang di Timur Tengah dan kenaikan biaya transportasi sebagian besar terhapuskan oleh prospek makroekonomi yang lemah dan pasokan yang kuat. Namun, hal ini tidak mencerminkan lonjakan dalam derivatif minyak, dengan open interest agregat di seluruh kontrak berjangka utama meningkat ke level tertinggi sejak Maret 2022.
Minyak WTI untuk pengiriman Maret naik 0,2% menjadi $73,42 per barel pada pukul 7:49 pagi waktu Singapura. Minyak Brent untuk penyelesaian bulan April ditutup 0,8% lebih tinggi pada $78,59 per barel pada hari Selasa.
Sumber: Bloomberg, ewfpro
No Comments