
PT Equityworld Futures Cyber2 Jakarta – Minyak Tetap Mempertahankan Kenaikan Saat AS dan Inggris Melancarkan Serangan Baru Terhadap Houthi
Minyak mentah tetap mempertahankan kenaikan harga setelah AS dan Inggris melancarkan serangan baru terhadap pemberontak Houthi yang didukung Iran di Yaman, meningkatkan ketegangan di Timur Tengah dan sekaligus menyeimbangkan kekhawatiran terhadap pasokan global.
Pada Senin, 22 Januari, harga minyak mentah mempertahankan momentum kenaikan seiring AS dan Inggris memulai serangan baru terhadap pemberontak Houthi, memperburuk ketegangan geopolitik di Timur Tengah. West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan mendekati $75 per barel setelah menguat lebih dari 2% pada hari Senin, sementara Brent sedikit di atas $80. Pasukan AS dan Inggris melancarkan serangan terbaru mereka terhadap delapan sasaran Houthi dalam upaya mencegah kelompok tersebut menyerang kapal komersial di Laut Merah.
Pasar minyak mentah mengalami penutupan harga yang lebih tinggi pada awal pekan ini setelah laporan serangan pesawat tak berawak Ukraina terhadap fasilitas minyak di pantai Baltik Rusia, membuka front baru dalam konflik negara-negara tersebut hampir dua tahun setelah invasi Moskow.
Minyak mentah telah kesulitan menentukan arah yang jelas tahun ini meskipun banyak ketegangan geopolitik. Kenaikan harga minyak telah diimbangi oleh indikasi melimpahnya produksi, dengan Badan Energi Internasional (IEA) memperkirakan pasokan berlebih. Selain itu, Libya memulai kembali aliran minyak dari ladang minyak terbesarnya setelah gangguan selama tiga minggu, dan pabrik pengolahan di Amerika mulai pulih dari pembekuan yang merugikan operasi.
Pada pukul 8:11 pagi di Singapura, WTI untuk pengiriman Maret turun 0,2% menjadi $74,60 per barel. Brent untuk penyelesaian bulan Maret berakhir 1,9% lebih tinggi pada $80,06 per barel pada hari Senin. (mrv)
Sumber: Bloomberg, ewfpro
PT Equityworld Futures
No Comments