PT Equityworld Futures Cyber2 Jakarta – Stabilitas Pasar Minyak di Tengah Konflik Israel-Hamas
Harga minyak tetap stabil di Asia, meskipun telah menyerap sebagian besar lonjakan pada hari Senin. Stabilitas ini terjadi saat konflik Israel-Hamas masih terkendali, dan Arab Saudi berkomitmen untuk memastikan stabilitas pasar.
West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan sekitar $86 per barel setelah serangan mendadak Hamas akhir pekan lalu memicu premi risiko. Kerajaan Arab Saudi telah mengulangi dukungannya terhadap upaya OPEC+ untuk menyeimbangkan pasar minyak dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi global, menurut laporan Saudi Press Agency yang dikelola pemerintah.
Sejauh ini, hampir 2.000 orang telah tewas di kedua belah pihak dalam konflik tersebut, dengan Israel mendirikan pangkalan militer di dekat Jalur Gaza untuk menampung puluhan ribu tentara. Amerika Serikat telah berjanji memberikan dukungan penuh kepada Israel. Masih ada risiko bahwa perang dapat meluas dan melibatkan negara-negara Timur Tengah lainnya, yang menyumbang sekitar sepertiga pasokan minyak mentah dunia.
Setiap bukti keterlibatan Iran secara langsung, sebagai pendukung Hamas, dalam serangan tersebut dapat menjadi ancaman bagi aliran minyak. Salah satu keprihatinan utama adalah penerapan sanksi Amerika yang lebih ketat terhadap ekspor minyak mentah negara tersebut atau kemungkinan blokade atau serangan oleh Teheran terhadap rute pengiriman utama. Iran telah membantah keterlibatan, dan Gedung Putih menyatakan bahwa mereka tidak memiliki konfirmasi perencanaan atau arahan serangan tersebut.
“Perluasan perang di seluruh kawasan tetap menjadi perhatian utama,” kata analis ANZ Group Holdings Ltd. Brian Martin dan Daniel Hynes. Komitmen Arab Saudi untuk membantu OPEC+ dalam menstabilkan pasar dapat menghasilkan pelepasan kapasitas cadangan jika terjadi gangguan di tempat lain.
WTI untuk pengiriman November tetap stabil di $85,97 per barel pada pukul 8:18 pagi di Singapura.
Brent untuk penyelesaian Desember telah naik 0,1% menjadi $87,71 per barel.
Sumber: Bloomberg, ewfpro
No Comments