PT Equityworld Futures Cyber2 Jakarta – Harga Minyak Melonjak dengan Eskalasi Ketegangan Timur Tengah Pasca Serangan Hamas Terhadap Israel
Pasar global menyaksikan lonjakan permintaan aset safe-haven, dengan minyak menjadi pusat perhatian saat ketegangan memuncak di Timur Tengah setelah serangan Hamas terhadap Israel. Harga minyak mentah melonjak lebih dari 4% setelah serangan mendadak Hamas pada akhir pekan, menandai salah satu serangan terbesar dan paling berdarah dalam beberapa dekade, yang mengancam memicu ketegangan di Timur Tengah, yang merupakan rumah bagi hampir sepertiga pasokan minyak dunia.
Minyak West Texas Intermediate (WTI) naik di atas $86 per barel karena premi risiko perang kembali memasuki pasar. Jumlah total korban tewas mencapai 1.100 orang saat pertempuran memasuki hari ketiga, sementara AS mengumumkan pengiriman kapal perang ke wilayah tersebut.
Peristiwa terbaru di Israel tidak mengancam pasokan minyak secara langsung, tetapi ada risiko bahwa konflik ini bisa berkembang menjadi perang proksi yang lebih intens melibatkan Amerika Serikat dan Iran. Setiap potensi pembalasan terhadap Teheran seiring laporan keterlibatannya dalam serangan tersebut bisa membahayakan jalur pengiriman melalui Selat Hormuz, jalur penting yang sebelumnya pernah diancam oleh Iran.
Dalam skenario ekstrem, Iran bisa membalas dan menargetkan Selat Hormuz jika rezim Islam merasa terpojok. Selat ini adalah jalur penting bagi pergerakan hampir 17 juta barel minyak mentah dan kondensat setiap hari, dilalui oleh negara-negara produsen minyak besar dan anggota OPEC seperti Arab Saudi, Irak, dan Uni Emirat Arab untuk mengekspor minyak mentah.
WTI untuk pengiriman November naik 3,9% menjadi $86,00 per barel pada pukul 7:41 pagi di Singapura dan naik sebanyak 4,5% sebelumnya.
Kontrak tersebut turun hampir 9% minggu sebelumnya.
Brent untuk pengiriman Desember naik 3,5% menjadi $87,55 per barel. (mrv)
Sumber: Bloomberg, ewfpro
No Comments