Blog

PT Equityworld Futures Cyber2 Jakarta -Kontrak Emas Turun saat Dolar Menguat Akibat Spekulasi Kenaikan Suku Bunga

02:32 03 October in Gold
0 Comments
0

Dalam perkembangan terbaru, pasar emas telah menyaksikan penurunan, dengan kontrak emas berakhir lebih rendah dari yang diharapkan. Penurunan harga emas ini dipengaruhi secara utama oleh penguatan dolar dan kenaikan imbal hasil obligasi. Di tengah spekulasi yang tumbuh bahwa Federal Reserve mungkin akan memperpanjang suku bunga yang lebih tinggi untuk melawan inflasi, logam mulia ini menghadapi tekanan penurunan yang signifikan.

Pada hari Senin, harga emas turun ke posisi terendah dalam lebih dari enam bulan, berjuang untuk bertahan di tengah tantangan yang ditimbulkan oleh dolar yang menguat dan imbal hasil obligasi yang lebih tinggi. Indeks dolar AS melonjak menjadi 106,94, menandai peningkatan yang mengesankan hampir 0,7%.

Kontrak emas untuk bulan Desember berakhir lebih rendah sebesar $18,90, dengan penutupan pada $1.847,20 per ons. Sementara itu, kontrak perak untuk bulan Desember mengalami penurunan sebesar $1.029, ditutup pada $21.421 per ons. Kontrak tembaga untuk bulan Desember juga mencatat penurunan, ditutup pada $3.6415 per pon, turun $0.0960 dari penutupan sebelumnya.

Edward Moya, seorang Analis Pasar Senior di OANDA, mengungkapkan pandangannya mengenai hal ini, menyatakan, “Harga emas terus melemah karena Wall Street bersiap menghadapi suku bunga riil yang lebih tinggi. Puncak dolar masih sulit dicapai karena imbal hasil Treasury tidak dapat menghentikan lonjakannya. Banyak kesuraman yang menimpa konsumen AS, tetapi ini tidak akan mengarah pada arus safe-haven untuk emas batangan hingga aksi jual pasar obligasi diyakini selesai.”

Moya juga menambahkan, “Emas rentan untuk menembus di bawah $1800 jika investor mulai mengantisipasi Treasury 10-tahun yang siap menguji wilayah 5,00%.”

Dampak pada Investor

Penurunan harga emas baru-baru ini telah membuat para investor dan analis berbeda pendapat mengenai prospek logam mulia ini. Beberapa menganggap situasi saat ini sebagai peluang beli, sementara yang lain tetap berhati-hati.

Para investor yang ingin melindungi diri dari inflasi dan ketidakpastian ekonomi mungkin masih menemukan nilai dalam emas, tetapi mereka harus secara cermat menilai dinamika pasar yang terus berubah. Penting untuk tetap terinformasi tentang perkembangan terbaru, termasuk keputusan Federal Reserve dan imbal hasil obligasi.

Karena pasar obligasi tetap menjadi pemain penting dalam persamaan ini, memantau kinerjanya dan sentimen investor adalah hal yang sangat penting. Penyelesaian dari ketidakpastian pasar obligasi bisa potensial mengurangi sebagian tekanan penurunan pada harga emas.

Jalan ke Depan

Tantangan terbaru di pasar emas menunjukkan kompleksitas investasi dalam logam mulia selama masa ketidakpastian ekonomi. Meskipun emas memiliki sejarah sebagai aset lindung nilai, kinerjanya tidak terlindungi dari faktor eksternal.

Saat para investor menjelajahi medan yang penuh ketidakpastian ini, mereka harus tetap waspada dan terinformasi dengan baik. Masa depan harga emas akan bergantung pada berbagai faktor, termasuk arah suku bunga, kekuatan dolar AS, dan penyelesaian volatilitas pasar obligasi.

Sebagai kesimpulan, penurunan harga emas baru-baru ini menjadi pengingat bahwa bahkan aset lindung nilai tidak terlepas dari tantangan eksternal. Para investor harus dengan hati-hati mempertimbangkan strategi mereka dan tetap terhubung dengan lanskap ekonomi yang terus berubah saat mereka menjelajahi pasar logam mulia.

No Comments

Post a Comment