PT Equityworld Futures Cyber2 Jakarta – Akibat Kuatnya Dolar, Emas Melemah
Dolar telah mengalami kebangkitan sejak the Fed minggu lalu memproyeksi kenaikan suku bunga sebesar 25 bps hingga akhir tahun, meskipun membiarkan suku bunga tidak berubah untuk bulan September dalam rapat kebijakan hari Rabu setempat lalu.
Dolar menguat dalam kekhawatiran Fed dan pertumbuhan global
Potensi suku bunga yang lebih tinggi menjadi pertanda buruk bagi emas, mengingat hal ini mendorong naiknya biaya peluang untuk berinvestasi pada aset yang tidak memberikan imbal hasil. Perdagangan ini memukul emas selama setahun terakhir, dan telah membatasi pemulihan besar logam mulia.
Ketua Fed Powell mengatakan pada konferensi pers pekan lalu bahwa bank sentral tidak tergoyahkan dalam upayanya untuk mengembalikan inflasi ke target jangka panjang 2% dari level saat ini 3,7%.
“Kami siap untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut, jika diperlukan,” tekan Powell. “Fakta bahwa kami memutuskan untuk mempertahankan suku bunga kebijakan pada rapat ini tidak berarti bahwa kami telah memutuskan bahwa kami telah atau belum mencapai sikap kebijakan moneter yang kami cari.”
The Fed telah menaikkan suku bunga sebanyak 11 kali antara Februari 2022 dan Juli 2023, menambah total 5,25 poin persentase ke suku bunga dasar sebelumnya yang hanya 0,25%.
Para ekonom khawatir bahwa sikap hawkish The Fed yang baru akan meredam pertumbuhan global meskipun banyak juga yang setuju bahwa harga minyak harus dibatasi jika The Fed ingin mencapai target inflasi tahunannya sebesar 2%.
Sumber : Investing
No Comments