
PT Equityworld Futures Cyber2 Jakarta – Minyak Menguat seiring dengan IEA Menambah Dukungan terhadap Outlook yang Semakin Ketat
Pasar minyak sekali lagi menjadi sorotan utama karena melanjutkan tren kenaikannya, dengan harga mencapai level tertinggi dalam satu dekade. International Energy Agency (IEA) telah memberikan peringatan, memperingatkan akan kekurangan pasokan yang akan datang. Hal ini datang setelah sentimen serupa diungkapkan oleh OPEC dan Amerika Serikat, semuanya menunjukkan permintaan global yang melampaui produksi.
Kenaikan Pasar Minyak
Per hari ini, minyak West Texas Intermediate (WTI) bergerak di sekitar $89 per barel, menguat setelah turun 0,4% kemarin. IEA, dalam proyeksi terbarunya pada hari Rabu, memperkirakan bahwa permintaan akan melebihi pasokan rata-rata sebesar 1,2 juta barel per hari di paruh kedua tahun ini.
Outlook yang bullish ini telah menambah momentum pada reli yang dimulai pada pertengahan Juni. Berkontribusi pada kenaikan ini adalah Arab Saudi dan Rusia, yang telah membatasi pasokan sementara permintaan dari Amerika Serikat dan Tiongkok tetap relatif kuat. WTI telah melonjak sebesar 13% dalam tiga minggu terakhir, dan saat ini berada dalam pola yang dikenal sebagai “backwardation bullish,” yang mengindikasikan kelangkaan pasokan.
Minyak WTI untuk pengiriman bulan Oktober mengalami peningkatan sebesar 0,4%, mencapai $88,85 per barel pada pukul 9:20 pagi di Singapura. Minyak jenis Brent untuk penyelesaian bulan November mengikuti tren serupa, naik sebesar 0,4% menjadi $92,22 per barel1.
Dampak IEA terhadap Pasar
Pernyataan IEA tentang defisit yang signifikan di pasar minyak selama paruh kedua tahun ini telah memiliki dampak yang besar. Badan yang dihormati ini kini menjadi salah satu dari berbagai suara yang menyatakan kekhawatiran tentang kekurangan pasokan. Implikasi dari peringatan ini tidak boleh dianggap remeh, karena mereka berkontribusi pada reli saat ini dalam harga minyak.
Faktor-faktor Global yang Berperan
Beberapa faktor telah berkonvergensi untuk menciptakan dinamika pasokan dan permintaan yang ketat di pasar minyak:
- Pemangkasan Produksi: Negara-negara produsen minyak kunci seperti Arab Saudi dan Rusia secara sengaja telah mengurangi produksi mereka, lebih lanjut membatasi ketersediaan minyak mentah di pasar global.
- Permintaan yang Kuat: Meskipun ada kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi, permintaan akan minyak di Amerika Serikat dan Tiongkok tetap kuat. Hal ini telah mengejutkan banyak pengamat pasar dan berkontribusi pada sentimen bullish.
- Pola Backwardation: Pola “backwardation” dalam kontrak berjangka minyak, di mana harga masa depan lebih tinggi daripada harga saat ini, adalah indikator yang jelas dari kelangkaan pasokan. Hal ini telah menarik investor yang ingin memanfaatkan kenaikan harga.
Apa yang Selanjutnya untuk Minyak?
Outlook untuk minyak dalam beberapa bulan mendatang tetap tidak pasti. Meskipun momentum saat ini bullish, pasar sensitif terhadap peristiwa geopolitik, gangguan pasokan, dan perubahan pola permintaan. Investor dan ahli industri akan memantau perkembangan di sektor minyak dengan cermat karena mereka terungkap.
Penting untuk diingat bahwa pasar energi secara inheren volatile, dan memprediksi pergerakannya dengan pasti adalah tugas yang sulit. Namun, untuk saat ini, peringatan IEA tentang pasokan yang semakin ketat dan kenaikan harga telah menjadikan minyak sebagai sorotan, dan pasar bereaksi sesuai.
Sebagai kesimpulan, pasar minyak sedang mengalami reli yang signifikan, didorong oleh kekhawatiran pasokan yang diuraikan oleh IEA, di antara lain. Harga minyak telah mencapai level tertinggi dalam satu dekade, dengan minyak WTI diperdagangkan di sekitar $89 per barel. Meskipun tren bullish ini menggembirakan bagi produsen minyak dan investor, pasar tetap rentan terhadap berbagai faktor global. Seperti biasa, penting untuk tetap berinformasi dan memantau perkembangan secara cermat di dunia pasar energi yang selalu dinamis.
Sumber : Bloomberg, ewfpro
No Comments