Blog

PT Equitywrold Futures Cyber2 Jakarta – Meningkatnya Risiko Intervensi, Yen Jatuh ke Level Terendah 34 Tahun

06:25 25 April in Commodity
0 Comments
0

Yen Jepang mengalami tekanan signifikan baru-baru ini, mencapai level terendah dalam 34 tahun terhadap Dolar AS. Penurunan tajam ini terjadi di tengah meningkatnya kekhawatiran akan intervensi pemerintah Jepang dalam upaya meredam apresiasi yen yang berkepanjangan.

Pada hari ini, Yen Jepang diperdagangkan di sekitar 130,62 terhadap Dolar AS, mencatat level terendahnya sejak pertengahan 1990-an. Penurunan ini mendorong spekulasi bahwa Bank Sentral Jepang (BOJ) mungkin terpaksa turun tangan untuk menghentikan depresiasi yang cepat ini.

Salah satu faktor yang mendorong penurunan tajam Yen adalah ekspektasi pasar terhadap kebijakan moneter yang divergen antara Bank Sentral Jepang dan Federal Reserve AS. Sementara BOJ tetap pada jalur kebijakan moneter yang akomodatif, Federal Reserve AS telah mengisyaratkan kemungkinan kenaikan suku bunga lebih lanjut sebagai respons terhadap inflasi yang meningkat.

Tindakan intervensi pemerintah Jepang untuk menstabilkan nilai yen dapat mengambil berbagai bentuk, mulai dari intervensi langsung di pasar valuta asing hingga pernyataan verbal yang menunjukkan kesiapan untuk bertindak. Namun, dampak dari intervensi semacam itu tidak selalu dapat diprediksi dengan pasti, dan dapat menimbulkan reaksi yang tidak diinginkan di pasar keuangan global.

Depresiasi yang cepat dalam nilai yen juga dapat memiliki konsekuensi yang signifikan bagi perekonomian Jepang. Meskipun melemahnya yen dapat memberikan dorongan bagi ekspor Jepang dengan membuat produk-produknya lebih kompetitif di pasar internasional, hal itu juga dapat meningkatkan biaya impor, terutama minyak dan komoditas lainnya yang diperdagangkan dalam Dolar AS.

Selain itu, depresiasi yang tajam juga dapat meningkatkan beban utang Jepang yang besar, karena sebagian besar utangnya di denominasi dalam mata uang asing. Ini bisa mengganggu stabilitas keuangan domestik dan menimbulkan kekhawatiran tentang kemampuan Jepang untuk memenuhi kewajibannya.

Meskipun pemerintah Jepang mungkin merasa perlu untuk bertindak dalam menghadapi penurunan tajam yen, mereka juga harus mempertimbangkan dampak jangka panjang dari tindakan mereka terhadap stabilitas pasar dan kesejahteraan ekonomi secara keseluruhan. Dalam menghadapi tantangan ini, kerja sama internasional dan komunikasi terbuka dengan mitra dagang dapat membantu mengurangi ketegangan dan mempromosikan stabilitas ekonomi global.

Sumber: Reuters, ewfpro

PT Equityworld Futures

No Comments

Post a Comment