
PT Equityworld Futures Cyber2 Jakarta – Minyak Naik Seiring Penurunan Stok AS, Jelang Pertemuan OPEC+
Reli Minyak dalam Menghadapi Penurunan Stok AS
Minyak mentah kembali mengalami kenaikan yang signifikan setelah laporan industri menunjukkan penurunan persediaan minyak mentah di Amerika Serikat. Kenaikan ini terjadi menjelang pertemuan OPEC+, di mana kelompok tersebut diperkirakan akan mengonfirmasi keputusan untuk mengurangi pasokan saat ini.
Kenaikan Harga Minyak
Harga minyak berjangka Brent mengarah ke level $90 per barel, setelah mencapai level tertinggi sejak Oktober pada hari Selasa. Sementara itu, West Texas Intermediate (WTI) juga mengalami kenaikan, berada di atas $85. Menurut laporan dari American Petroleum Institute, stok nasional minyak turun lebih dari 2 juta barel dalam minggu sebelumnya, hal ini juga terjadi pada stok bensin dan sulingan.
Pertemuan OPEC+ dan Kebijakan Pasokan
OPEC dan sekutunya akan mengadakan pertemuan online pada hari Rabu untuk meninjau pasar minyak mentah dan kebijakan pasokan. Para pejabat memperkirakan bahwa mereka akan mempertahankan strategi keseluruhan tidak berubah. Namun, beberapa negara mungkin akan menghadapi tekanan terkait pelanggaran batas produksi yang telah disepakati.
Faktor Pendukung Kenaikan Harga Minyak
Harga minyak mentah telah melonjak lebih tinggi sepanjang tahun ini, terutama karena serangan Ukraina terhadap infrastruktur energi Rusia dan ketegangan di Timur Tengah. Pembatasan produksi yang dilakukan oleh OPEC telah membantu memperketat pasar, meskipun beberapa anggotanya terhenti dalam melakukan pengurangan produksi yang telah disepakati.
Proyeksi Harga Minyak
Brent untuk penyelesaian bulan Juni naik sebesar 0,3% menjadi $89,21 per barel pada pukul 8:03 pagi di Singapura. Sementara itu, WTI untuk pengiriman Mei naik sebesar 0,3% menjadi $85,43 per barel.
Kesimpulan
Kenaikan harga minyak mentah yang signifikan disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk penurunan stok AS dan antisipasi terhadap pertemuan OPEC+. Meskipun beberapa negara anggota mungkin menghadapi tekanan terkait batas produksi, tetapi pasar tetap memperkirakan adanya kebijakan keseluruhan yang stabil dari OPEC+.
Sumber: Bloomberg, ewfpro
No Comments