PT Equityworld Futures Cyber2 Jakarta – Dollar Stabil, Yen Tertekan Jelang Rilis Data Inflasi Utama AS
Pada hari Rabu, 27 Maret 2024, pasar mata uang dunia menunjukkan kestabilan dolar setelah data ekonomi AS yang kuat, sementara yen Jepang menghadapi tekanan menjelang rilis data inflasi utama AS.
Kondisi Mata Uang
Dolar AS menunjukkan stabilitasnya pada hari Rabu setelah data ekonomi yang positif dari AS, sedangkan yen Jepang mendekati level yang memicu intervensi pasar resmi pada tahun 2022.
Perkembangan Yen
Yen diperdagangkan pada 151,52 per dolar di awal sesi Asia, mendekati level 151,94 yang menjadi titik intervensi pasar pada tahun 2022. Meskipun Jepang baru-baru ini keluar dari suku bunga negatif, yen masih menunjukkan kinerja yang buruk dengan penurunan lebih dari 7% terhadap dolar dalam kuartal ini.
Peringatan dari Pejabat Jepang
Pejabat Jepang secara rutin memberikan peringatan terhadap spekulasi yang terjadi di pasar mata uang. Menteri Keuangan Shunichi Suzuki menyatakan bahwa Jepang siap mengambil langkah apapun jika yen terus melemah secara signifikan.
Tiongkok dan Yuan
Tiongkok mengambil langkah tegas dengan menetapkan penetapan tetap untuk yuan menghadapi tekanan jual yang membuat mata uang tersebut turun ke level terendah dalam empat bulan. Meskipun demikian, harga yuan tetap stabil pada 7,25 per dolar pada perdagangan luar negeri.
Data Australia dan Spekulasi Pasar
Data inflasi Australia menunjukkan tingkat yang rendah dalam dua tahun terakhir, memicu spekulasi pasar terkait penurunan suku bunga selanjutnya. Aussie mengalami penurunan sebesar 4,3% untuk kuartal ini.
Antisipasi Data Inflasi AS
Pasar global menantikan rilis data inflasi inti AS pada hari Jumat. Data pesanan barang tahan lama AS yang baru-baru ini dirilis menunjukkan lonjakan yang lebih besar dari perkiraan pada bulan Februari, mendorong dolar sedikit lebih tinggi.
Pergerakan Mata Uang Lainnya
Euro tetap berada di tengah-tengah kisaran yang stabil dalam setahun terakhir, sementara franc Swiss mengalami penurunan sekitar 0,5% terhadap dolar. Sterling menunjukkan stabilitas dengan hanya mengalami penurunan sebesar 0,8% untuk kuartal ini.
Kesimpulan
Dolar menunjukkan stabilitas setelah data ekonomi AS yang kuat, sementara yen Jepang menghadapi tekanan menjelang rilis data inflasi utama AS. Tiongkok mengambil langkah tegas terhadap yuan menghadapi tekanan jual, sementara data Australia memicu spekulasi pasar terkait suku bunga. Mata uang lainnya menunjukkan pergerakan yang bervariasi menjelang rilis data inflasi AS.
Sumber: Reuters, ewfpro
No Comments