PT Equityworld Futures Cyber2 Jakarta – Emas Ditutup Melemah Setelah Reli Tujuh Hari seiring Naiknya Inflasi AS
Turun dari Rekor Tertinggi
Emas mengalami penurunan pada hari Selasa (12/3) setelah mempertahankan reli tujuh hari berturut-turut, dipengaruhi oleh penguatan dolar dan imbal hasil obligasi pemerintah AS. Pemicu dari penurunan ini adalah laporan bahwa inflasi Amerika Serikat naik lebih tinggi dari yang diperkirakan pada bulan Februari. Kondisi ini meningkatkan keraguan terhadap kebijakan Federal Reserve untuk segera menurunkan suku bunga pada bulan Juni.
Penutupan Hari Ini
Emas untuk pengiriman April ditutup turun sebesar US$22,50 menjadi US$2.166,10 per ons, setelah mencatat rekor tertinggi baru selama tujuh hari berturut-turut sebelumnya.
Kondisi Inflasi AS
Menurut data dari Marketwatch, indeks harga konsumen AS naik sebesar 3,2% secara tahunan di bulan Februari. Angka ini meningkat dari 3,1% di bulan sebelumnya dan melampaui perkiraan konsensus yang hanya sebesar 3,1%. Sementara itu, inflasi inti, yang tidak termasuk makanan dan energi, naik sebesar 3,8%. Meskipun turun dari 3,9% di bulan Januari, angka ini masih berada di atas ekspektasi kenaikan sebesar 3,7%.
Dampak Terhadap Kebijakan Federal Reserve
Laporan tersebut menunjukkan bahwa inflasi AS masih jauh di atas target Federal Reserve sebesar 2%. Hal ini membuat beberapa investor memperkirakan bahwa bank sentral mungkin akan mulai memangkas suku bunga pada bulan Juni. Namun, para analis memperingatkan bahwa lonjakan minggu lalu yang terutama didorong oleh pembelian dana secara agresif membuat risiko kemunduran pada angka CPI (Consumer Price Index) yang kuat.
Penguatan Dolar dan Imbal Hasil Obligasi
Dolar AS menguat menyusul data inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan. Indeks dolar ICE terakhir terlihat naik 0,14 poin menjadi 103,01. Sementara itu, imbal hasil Treasury juga naik, dengan obligasi dua tahun AS terakhir terlihat naik 4,0 basis poin menjadi 4,601%, sedangkan obligasi sepuluh tahun membayar 4,164%, naik 6,2 basis poin.
Analisis dari Saxo Bank
“Dengan lonjakan minggu lalu yang terutama didorong oleh pembelian dana secara agresif, risiko kemunduran pada angka (CPI) yang kuat meningkat,” kata Saxo Bank.
Kesimpulan
Dalam kondisi di mana inflasi AS naik lebih tinggi dari perkiraan, emas mengalami penurunan setelah mencatat rekor kenaikan tujuh hari berturut-turut. Penguatan dolar AS dan imbal hasil obligasi juga turut mempengaruhi pergerakan emas. Investor dan analis sedang memperhatikan tanda-tanda kebijakan Federal Reserve, khususnya terkait kemungkinan penurunan suku bunga pada bulan Juni. Semua mata tertuju pada data dan perkembangan selanjutnya dalam pasar emas. (Arl)
Sumber: MT Newswires, ewfpro
No Comments