PT Equityworld Futures Cyber2 Jakarta – Harga Minyak Bertahan Dekat Puncak Tiga Minggu Akibat Ketegangan di Timur Tengah dan Permintaan dari China
Harga minyak mentah bertahan dekat puncak tiga minggu pada hari Senin karena ketegangan di Timur Tengah dan prospek permintaan yang kuat dari China menyokong pasar.
Pada pukul 02:35 ET (07:35 GMT), harga berjangka minyak mentah Brent naik 28 sen, atau 0,3%, menjadi $93,54 per barel. Sementara itu, harga berjangka minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 25 sen, atau 0,3%, menjadi $91,39 per barel.
“Ketegangan geopolitik di Timur Tengah, khususnya antara Arab Saudi dan Iran, serta kekhawatiran atas ketersediaan pasokan minyak terus mendukung harga,” kata Giovanni Staunovo, analis komoditas dari UBS.
Berdasarkan data pemerintah China yang dirilis pada hari Senin, impor minyak mentah negara itu naik 7,8% dalam tahun 2021 menjadi rekor 542,5 juta ton. Permintaan tersebut dipicu oleh pemulihan ekonomi setelah dampak pandemi Covid-19.
Permintaan yang kuat dari China, salah satu konsumen minyak terbesar di dunia, telah memberikan dukungan penting bagi pasar minyak global saat ini.
Ketegangan di Timur Tengah telah mempertahankan premi risiko di pasar minyak, terutama setelah serangan drone terhadap fasilitas minyak di Arab Saudi pada awal Februari.
Sementara itu, anggota OPEC dan sekutunya, yang dikenal sebagai OPEC+, memilih untuk mempertahankan rencana peningkatan produksi yang berkelanjutan pada pertemuan terakhir mereka bulan lalu, menunjukkan keyakinan pada pemulihan permintaan.
Namun demikian, kekhawatiran tentang krisis pasokan terus menghantui pasar, terutama dengan sanksi AS terhadap Rusia yang membatasi ekspor minyak, meskipun dampaknya belum sepenuhnya terlihat.
Investor akan memperhatikan perkembangan selanjutnya di Timur Tengah serta data permintaan dari China untuk memahami arah pergerakan harga minyak ke depan.
Sumber: Investing
No Comments