Blog

PT Equityworld Futures Cyber2 Jakarta – Dolar Bervariasi Setelah Powell Menolak Penurunan Suku Bunga di Maret

01:28 02 February in Commodity
0 Comments
0

Dalam lanskap pasar global yang terus berkembang, Dolar Amerika Serikat berada di pusat perhatian. Dalam perkembangan terkini, dolar menunjukkan performa yang bervariasi setelah pernyataan Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, menolak spekulasi penurunan suku bunga AS yang lebih awal.

Dampak Powell di Pasar Valuta Asing

Pada Kamis, 1 Februari 2024, pukul 23:20 WIB, Dolar Amerika Serikat (USD) menunjukkan stabilitas terhadap Euro (EUR) dan tren pelemahan terhadap Yen Jepang (JPY). Pernyataan Powell menegaskan bahwa tingkat suku bunga telah mencapai puncaknya dan diperkirakan akan bergerak lebih rendah dalam beberapa bulan mendatang, didorong oleh penurunan inflasi dan harapan pertumbuhan lapangan kerja dan ekonomi yang berkelanjutan.

Meskipun sikap relatif hawkish Powell, dolar menghadapi tekanan turun di tengah penurunan imbal hasil Treasury dan kekhawatiran baru terhadap bank-bank regional AS. Saham-saham bank regional mengalami penurunan pada hari Rabu setelah New York Community Bancorp melakukan pemotongan dividen yang mengejutkan, memperbaharui kekhawatiran tentang kesehatan pemberi pinjaman serupa.

Respon pasar cukup cepat, dengan Indeks Dolar turun 0,10% menjadi 103,51. Penurunan ini terjadi meskipun nada hawkish Powell, menekankan keseimbangan yang delik oleh Federal Reserve dalam menavigasi indikator ekonomi dan harapan pasar.

Sentimen Investor dan Probabilitas Penurunan Suku Bunga

Investor menyesuaikan harapan mereka terhadap penurunan suku bunga pada bulan Maret setelah Powell menyatakan bahwa langkah tersebut “bukanlah hal yang mendasar.” Saat ini, para trader memperkirakan kemungkinan 38% penurunan suku bunga pada bulan Maret, dan 97% kemungkinan penurunan suku bunga pada bulan Mei, menurut FedWatch Tool dari CME Group.

Penyesuaian ini memiliki dampak yang signifikan pada pasangan mata uang, dengan USD kehilangan 0,21% terhadap mata uang safe haven Yen Jepang, ditutup pada 146,6 yen.

Indikator Ekonomi dan Tren Mendatang

Kedepannya, semua mata tertuju pada laporan pekerjaan Januari AS yang akan datang, diperkirakan menunjukkan penambahan 180.000 pekerjaan. Data ekonomi yang dirilis pada hari Kamis menunjukkan pertumbuhan produktivitas pekerja AS lebih cepat dari perkiraan pada kuartal keempat, sementara klaim awal tunjangan pengangguran negara meningkat pada minggu terakhir.

Sementara itu, Bank of England mengadopsi nada yang sedikit lebih hawkish, menghapus peringatan sebelumnya tentang pengetatan lebih lanjut. Gubernur Andrew Bailey menekankan perlunya lebih banyak bukti penurunan inflasi sebelum mempertimbangkan penurunan suku bunga.

Dalam pasar valuta asing secara keseluruhan, Pound Inggris (GBP) mengalami penurunan 0,2%, ditutup pada $1,26640, sementara Euro tetap stabil pada $1,08195, pulih dari penurunan sebelumnya menjadi $1,07800, level terendah sejak 13 Desember. Tantangan Euro berasal dari ekspektasi bahwa ekonomi AS akan bertahan lebih baik dibandingkan dengan zona Euro.

Kompleksitas pasar keuangan global terus terungkap, dipengaruhi oleh permainan yang halus antara kebijakan bank sentral, indikator ekonomi, dan sentimen pasar.

Sumber: Reuters, ewfpro

PT Equityworld Futures

No Comments

Post a Comment