PT Equityworld Futures Cyber2 Jakarta – Dolar Stabil di Awal Pekan yang Penuh Data Sibuk, Minggu Fed
asar ekuitas memulai pekan ini dengan hati-hati seiring investor memantau erat data ekonomi kunci di Amerika Serikat menjelang pertemuan kebijakan Federal Reserve. Di tengah ketegangan geopolitik yang meningkat di Timur Tengah, sentimen tetap terkendali dengan hati-hati.
Stabilitas Dolar di Tengah Antisipasi Data Ekonomi dan Pertemuan Fed
Dolar Amerika Serikat memulai pekan ini dengan stabil karena investor beralih perhatian ke rilis data ekonomi yang akan datang di Amerika Serikat, mengantisipasi pertemuan kebijakan Federal Reserve lebih lanjut dalam pekan ini. Indeks Dolar, mengukur mata uang AS terhadap enam pesaing utama, mengalami kenaikan marginal sebesar 0,01% menjadi 103,55 pada hari Senin. Ini siap untuk meraih kenaikan sebesar 2% pada bulan Januari, seiring pedagang menyesuaikan harapan mereka terhadap pemotongan suku bunga AS lebih awal dan lebih substansial.
Pada bulan Desember, Federal Reserve secara mengejutkan mengambil sikap dovish dan memproyeksikan pemotongan suku bunga sebesar 75 basis poin pada tahun 2024. Hal ini membuat pasar mengantisipasi pelonggaran lebih awal dan lebih tajam, dengan ekspektasi pemotongan yang diharapkan terjadi pada bulan Maret. Namun, data ekonomi yang kuat dan penolakan dari para gubernur bank sentral telah mendorong para pedagang untuk merevisi ekspektasi mereka. Saat ini, perkiraan pasar menunjukkan peluang pemotongan suku bunga sebesar 48% pada bulan Maret, dibandingkan dengan probabilitas sebesar 86% pada akhir Desember, menurut alat CME FedWatch.
Pergerakan Mata Uang dalam Fokus
Euro sedikit turun sebesar 0,05%, diperdagangkan pada level $1,0847, sementara Pound Sterling menunjukkan kenaikan kecil sebesar 0,04% menjadi $1,2703, tepat menjelang pertemuan Bank of England akhir pekan ini. Yen Jepang menguat sebesar 0,01%, mencapai 148,14 per Dolar pada hari Senin. Namun, mata uang Asia ini berada pada jalur kinerja bulanan terlemahnya sejak Juni 2022, dengan penurunan hampir 5% terhadap Dolar pada bulan Januari.
Sementara itu, kekhawatiran terhadap risiko geopolitik muncul setelah tiga anggota militer AS tewas dalam serangan pesawat tak berawak terhadap pasukan AS di timur laut Yordania dekat perbatasan Suriah. Presiden AS Joe Biden menyalahkan kelompok yang didukung Iran atas serangan tersebut, yang merupakan serangan mematikan pertama terhadap pasukan AS sejak perang Israel-Hamas meletus pada bulan Oktober. Para analis mengatakan bahwa gejolak geopolitik dapat memberi dorongan sementara pada Yen sebagai tempat aman.
Dalam pergerakan mata uang lainnya, Dolar Australia naik sebesar 0,21% menjadi $0,659, dan Dolar Selandia Baru menguat sebesar 0,18% menjadi $0,610. Di ranah kripto, Bitcoin mengalami kenaikan moderat sebesar 0,18%, mencapai $42.062,00.
Pasar Global dan Lanskap Geopolitik
Saat kita mengamati pergerakan mata uang ini, sangat penting untuk mengakui konteks pasar global yang lebih luas. Saham Hong Kong dibuka lebih tinggi pada hari Senin, merespons positif terhadap langkah-langkah baru yang diperkenalkan oleh China untuk mendukung pasar negaranya. Indeks Hang Seng naik sebesar 0,59%, sementara Indeks Komposit Shanghai tetap datar.
Ketika kita melihat ke depan, sebagian besar pasar saham di Asia-Pasifik menunjukkan kekuatan, didorong oleh antisipasi rilis data ekonomi kunci, angka inflasi, dan keputusan suku bunga pertama Federal Reserve pada tahun 2024.
Kesimpulan
Sebagai kesimpulan, pasar ekuitas sedang menghadapi awal pekan yang berhati-hati, dengan fokus pada rilis data ekonomi dan pertemuan kebijakan Federal Reserve yang akan datang. Stabilitas Dolar AS, ditambah dengan ketidakpastian geopolitik, menetapkan nada sentimen investor. Seiring berjalannya pekan, para peserta pasar akan dengan cermat memantau keputusan bank sentral, indikator ekonomi, dan perkembangan geopolitik yang mungkin memengaruhi pasar keuangan global.
Sumber: Reuters, ewfpro
No Comments