PT Equityworld Futures Cyber2 Jakarta – Harga Minyak Menguat Mendekati Puncak Satu Bulan karena Penurunan Stok AS dan Stimulus China
Dalam kejadian yang mengejutkan, harga minyak melonjak, mendekati puncak satu bulan, karena persediaan minyak mentah AS mencatat penurunan yang signifikan, melebihi perkiraan. Selain itu, pengumuman China tentang rencana stimulus lebih lanjut menambah dorongan pada kenaikan. West Texas Intermediate (WTI) naik di atas $75 per barel setelah mencapai level tertinggi sejak 26 Desember dalam perdagangan intraday pada hari Rabu, sementara Brent ditutup di dekat $80. Persediaan AS turun lebih dari 9 juta barel pada pekan lalu, enam kali lebih besar dari perkiraan, mencapai level terendah sejak Oktober.
Pemerintah China menyatakan niatnya untuk mengurangi rasio cadangan wajib perbankan dalam dua minggu ke depan, memberi isyarat bahwa langkah-langkah dukungan tambahan akan menyusul, sehingga membantu prospek konsumsi energi di negara importir minyak mentah terbesar tersebut.
Meskipun mengalami lonjakan baru-baru ini, harga minyak kesulitan untuk keluar dari kisaran sempitnya bulan ini. Ketegangan geopolitik di Laut Merah telah mengguncang perdagangan global, diimbangi oleh kekhawatiran bahwa pertumbuhan pasokan minyak mentah akan tetap kuat dari produsen non-OPEC. Sebagai pengingat akan meningkatnya risiko di Timur Tengah, angkatan laut AS mencegat serangan terhadap dua kapal kontainer yang ditembakkan oleh pemberontak Houthi yang didukung Iran di Yaman.
Pada pukul 8:03 pagi di Singapura, WTI untuk pengiriman Maret naik 0,5% menjadi $75,43 per barel, sementara Brent untuk penyelesaian Maret naik 0,6% menjadi $80,04 per barel pada hari Rabu.
Sumber: Bloomberg, ewfpro
No Comments