PT Equityworld Futures Cyber2 Jakarta – Harga Minyak Menyusuri Ketegangan Geopolitik dan Indikator Ekonomi
Pasar minyak berjalan dengan hati-hati ketika pekan baru dimulai, seimbangkan ketegangan berkelanjutan di Timur Tengah dan antisipasi data ekonomi krusial dari Amerika Serikat dan Tiongkok. Dalam perdagangan Asia pada hari Senin, harga minyak tetap relatif stabil, mencerminkan sikap pasar yang waspada di tengah ketidakpastian geopolitik.
Lanskap Geopolitik
Serangan terakhir Amerika Serikat dan Inggris terhadap kelompok Houthi yang didukung Iran meningkatkan kekhawatiran atas konflik lebih luas di Timur Tengah. Bersamaan dengan perang Israel-Hamas, perkembangan ini meningkatkan ketakutan akan potensi gangguan pasokan minyak dari wilayah tersebut. Meskipun konflik ini menyebabkan penangguhan rute pengiriman melalui Laut Merah, pasokan minyak global tetap tidak terpengaruh, dan lalu lintas melalui Terusan Suez tetap berjalan normal.
Meskipun ketegangan geopolitik ini, harga minyak menghadapi awal yang lemah pada tahun 2024, setelah turun lebih dari 10% dalam setahun terakhir. Sentimen pasar tetap skeptis terhadap peningkatan signifikan dalam permintaan global atas minyak mentah di tengah suku bunga tinggi, pertumbuhan ekonomi yang melambat, dan tekanan inflasi yang bertahan.
Kontrak berjangka minyak Brent yang berakhir pada Maret mengalami penurunan marginal sebesar 0,1%, mencapai $78,23 per barel, sementara kontrak berjangka minyak mentah West Texas Intermediate turun sebesar 0,1% menjadi $72,73 per barel pada pukul 19:48 ET (00:48 GMT). Dengan liburan pasar AS memberikan kontribusi pada volume perdagangan tipis, fokus kini beralih ke indikator ekonomi kunci yang dapat memberikan wawasan tentang permintaan masa depan.
Pantauan Data Ekonomi
Perhatian pasar sepenuhnya terfokus pada data ekonomi yang akan datang dari AS dan Tiongkok. Bank sentral Tiongkok diharapkan akan memangkas tingkat pinjaman jangka menengah pada hari Senin, mencerminkan upaya untuk menguatkan pemulihan ekonomi yang melambat. Hari Rabu akan membawa data produk domestik bruto (PDB) kuartal keempat Tiongkok, yang diharapkan memberikan wawasan penting tentang lintasan ekonomi negara itu pada tahun 2024. Meskipun PDB diperkirakan akan sedikit melampaui target tahunan pemerintah sebesar 5%, ketidakpastian tetap karena inventaris tinggi dan kelemahan dalam mesin ekonomi utama Tiongkok.
Di AS, investor dengan cermat memantau pidato dari sejumlah pejabat Federal Reserve untuk menilai sikap bank sentral terkait pemotongan suku bunga pada tahun 2024. Data penjualan ritel yang diharapkan segera dirilis akan lebih lanjut berkontribusi pada pemahaman dinamika inflasi. Data Indeks Harga Konsumen (CPI) yang dirilis pekan lalu, yang menunjukkan inflasi lebih tinggi dari yang diharapkan pada bulan Desember, telah menimbulkan kekhawatiran tentang kemungkinan penundaan dalam rencana Federal Reserve untuk memangkas suku bunga. Hal ini juga telah menguatkan dolar, memberikan tekanan ke bawah pada harga minyak.
Kesimpulan
Saat harga minyak menavigasi lanskap ketidakpastian geopolitik dan indikator ekonomi, peserta pasar diingatkan untuk tetap waspada dan responsif terhadap dinamika pasar yang berkembang.
Tingkatkan investasi Anda dengan pilihan saham InvestingPro+ yang revolusioner berbasis kecerdasan buatan. Gunakan kupon INVSPRO2024 untuk mendapatkan diskon terbatas pada langganan rencana Pro dan Pro+ kami. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut, dan jangan lupa menggunakan kode diskon saat checkout!
Sumber: Investing
No Comments