PT Equiyworld Futures Cyber2 Jakarta – Emas Tetap Stabil di Tengah Penguatan Dolar Menjelang Data AS
Pasar logam mulia tetap menjadi fokus saat emas menahan diri, menghadapi dampak penguatan dolar menjelang data AS yang akan datang. Dinamika di pasar telah dipengaruhi oleh para pedagang yang menyesuaikan spekulasi mereka di tengah kekhawatiran tentang potensi pemotongan suku bunga.
Daya Tahan Emas
Emas, setelah mencapai rekor tertinggi pada awal Desember, mengakhiri tahun 2023 dengan kenaikan mencolok sebesar 13%. Lonjakan ini dipicu oleh spekulasi bahwa Federal Reserve akan melonggarkan kebijakan moneter pada tahun 2024, sejalan dengan perlambatan inflasi, menguntungkan aset yang tidak memberikan hasil. Meskipun pejabat menolak pelonggaran yang cepat, para pedagang tetap mengantisipasi enam pemotongan suku bunga dalam tahun mendatang.
Investor sekarang dengan penuh antusias menantikan rilis data AS akhir pekan ini, termasuk angka ketenagakerjaan, yang dapat berdampak signifikan pada sikap kebijakan moneter Federal Reserve.
Skenario Pasar Saat Ini
Pada pukul 8:21 pagi waktu Singapura, emas menunjukkan sedikit perubahan pada $2,060.53 per ons, mengikuti penurunan 0.2% pada hari Selasa. Indeks Bloomberg Dollar Spot tetap datar setelah kenaikan 0.7% pada sesi sebelumnya. Perak dan platinum tetap stabil, sementara paladium menunjukkan kekuatan.
Sumber: Bloomberg
Perkembangan Terkait
Dalam berita terkait, kontrak emas di divisi COMEX New York Mercantile Exchange naik pada hari Selasa, didorong oleh harapan pasar akan pemotongan suku bunga Federal Reserve yang akan segera terjadi. Kontrak emas paling aktif mengalami tren naik, mencerminkan sentimen pasar.
Momentum positif untuk emas terus berlanjut ketika investor mengantisipasi serangkaian rilis data ekonomi sepanjang minggu ini, yang lebih lanjut memengaruhi dinamika pasar. Logam mulia ini memulai tahun 2024 dengan stabil, mempertahankan kenaikan tahunannya sebesar 13%, tertinggi dalam tiga tahun.
Melihat ke Depan
Dengan ketegangan geopolitik yang mungkin memberikan dukungan, kemungkinan stabilitas emas akan berlanjut. Analis menyarankan bahwa ketegangan yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas dapat terus mendukung harga emas dalam sesi perdagangan Asia.
Stabilitas harga emas pada akhir tahun, dengan level di atas $2,000 per ons, diatributkan pada harapan Federal Reserve AS untuk memotong suku bunga. Optimisme ini telah menjaga daya tahan emas sepanjang hari-hari penutupan tahun 2023.
Lanskap Ekonomi Global
Dalam konteks lebih luas dari pasar global, Dolar AS mengalami penguatan yang luas pada hari Rabu. Faktor-faktor yang berkontribusi termasuk berhentinya reli risiko, kenaikan imbal hasil Treasury AS, dan perubahan sentimen risiko.
Proyeksi Pasar
Proyeksi Harian Nikkei untuk 3 Januari 2024, mencerminkan pandangan yang bervariasi. Prospek jangka pendek adalah netral, ekspektasi jangka menengah adalah bearish, dan proyeksi jangka panjang cenderung bullish. Level resistensi diperkirakan berada pada 33,275, 33,560, dan 33,990.
Tren Regional
Di Hong Kong, kerugian saham terus berlanjut saat pasar dibuka pada hari Rabu, melanjutkan tren negatif yang terlihat pada awal tahun ini. Kekhawatiran tentang ekonomi Tiongkok dan arahan negatif dari Wall Street disebut sebagai faktor kontributor.
Perkembangan Populer
Laporan terbaru menunjukkan peningkatan aktivitas manufaktur di Tiongkok, melebihi perkiraan pada bulan Desember. Pengukuran sektor swasta ini berbeda dengan data resmi, yang menunjukkan ekspansi yang signifikan dalam sektor manufaktur.
Saat pasar Asia-Pasifik menjelajahi hari-hari awal tahun ini, diperkirakan akan ada tren yang beragam. Data resmi dari Tiongkok mencatat kontraksi dalam sektor manufaktur, menciptakan nada untuk dinamika pasar regional.
Secara keseluruhan, ketahanan emas di tengah penguatan dolar menetapkan nada bagi pasar logam mulia pada awal 2024. Saat investor menantikan rilis data AS yang krusial, keseimbangan rumit antara indikator ekonomi dan harapan pasar terus membentuk lintasan harga emas.
Sumber: Bloomberg, ewfpro
No Comments