Blog

PT Equityworld Futures Cyber2 Jakarta – Menavigasi Gelombang Pasar: Minyak Berjangka AS Mengalami Penurunan

01:33 07 December in Commodity, Economy
0 Comments
0

Dalam ranah dinamis pasar global, sorotan seringkali beralih ke komoditas, dan dalam berita terkini, Minyak Berjangka AS menjadi pusat perhatian. Pada Rabu, 6 Desember, berjangka ini menghadapi sesi penurunan kelima berturut-turut, mengakibatkan harga minyak AS turun di bawah $70 per barel untuk pertama kalinya dalam lebih dari lima bulan.

Skeptisisme Pasar dan Peran OPEC

Analis mengaitkan tren penurunan ini dengan skeptisisme pasar terhadap efektivitas pemotongan produksi terbaru OPEC. Fawad Razaqzada, analis pasar di City Index dan FOREX.com, mencatat, “Fakta bahwa AS mengekspor hampir 6 juta barel minyak mentah per hari juga membuat pekerjaan produsen minyak kelompok OPEC+ menjadi sulit, karena mereka harus menyerahkan lebih banyak pangsa pasar sebagai bagian dari perjanjian mereka untuk menahan pasokan.”

Minyak Mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk Januari mengalami penurunan sebesar $2,94, atau 4,1%, menjadi $69,38 per barel di New York Mercantile Exchange. Ini menempatkan harga penutupan berdasarkan kontrak bulan depan pada level terendah sejak 27 Juni, menurut Dow Jones Market Data.

Sumber: Marketwatch

Evaluasi Dampak Perpanjangan OPEC+

Berita penurunan harga minyak muncul dalam konteks investor mempertimbangkan efektivitas perpanjangan pemotongan produksi OPEC+ dalam mengencangkan pasokan di tengah memburuknya prospek permintaan. Saat pasar mencerna perkembangan ini, harga minyak merespons dengan kenaikan tipis dalam perdagangan Asia pada Rabu, 6 Desember, setelah empat sesi penurunan berturut-turut.

Tekanan dari Ekspor AS

Stabilitas harga minyak menjadi hal penting ketika AS terus mengekspor hampir mencapai volume rekor. Keraguan meluas mengenai apakah OPEC+ dapat berhasil memenuhi rencana pengurangan produksinya, meningkatkan kekhawatiran tentang kelebihan pasokan di pasar.

Hari Kelima Penurunan

Rabu menandai hari kelima penurunan harga minyak seiring ekspor AS mendekati level rekor, meningkatkan kekhawatiran bahwa peningkatan pasokan bisa melebihi jaminan Arab Saudi dalam kesepakatan OPEC+.

Rekapitulasi Perkembangan Terbaru

Untuk memahami keadaan terkini berjangka minyak, penting untuk kembali ke peristiwa terbaru. Pada Selasa, 5 Desember, berjangka minyak melanjutkan penurunannya untuk sesi keempat berturut-turut, menyeret harga minyak AS ke level terendah sejak awal Juli. Keputusan OPEC+ tampaknya menjadi faktor kunci yang mempengaruhi tren penurunan.

Melihat Gambaran Lebih Luas

Sementara minyak mengalami penurunan, pasar lain menunjukkan pergerakan yang beragam. Sebagai contoh, pada Rabu, 6 Desember, saham-saham Hong Kong mengalami kenaikan karena pembeli murah masuk setelah tiga hari mengalami kerugian. Optimisme ini didorong oleh pelemahan data ketenagakerjaan AS, memperkuat keyakinan bahwa Federal Reserve mungkin akan memangkas suku bunga.

Saham Tokyo juga mengakhiri hari dengan kenaikan tajam, didukung oleh kenaikan saham-saham teknologi tinggi AS seiring investor mencerna data yang menunjukkan perlambatan pasar tenaga kerja AS. Indeks acuan Nikkei 225 menyaksikan peningkatan, mencerminkan sentimen positif pasar.

Ketangguhan Emas di Tengah Varian Ekonomi

Di tengah fluktuasi, harga emas mengalami dorongan pada Rabu, 6 Desember, setelah penurunan singkat dalam sesi sebelumnya. Logam mulia ini mencapai rekor tertingginya pekan sebelumnya, didorong oleh pelemahan dolar dan variasi imbal hasil surat berharga, memberikan sedikit henti bagi para investor.

Kesimpulan

Lanskap pasar global selalu berubah, dengan setiap sektor berkontribusi pada pasang surutnya gelombang ekonomi. Saat kita menyaksikan penurunan berjangka minyak AS, penting untuk memahami interaksi kompleks antara faktor geopolitik, keputusan produksi, dan sentimen pasar. Sementara minyak mengalami penurunan, pasar lain bereaksi dengan cara mereka sendiri, menciptakan kisah keuangan terhubung yang rumit.

Sumber: Marketwatch, ewfpro

PT Equityworld Futures

No Comments

Post a Comment