
PT Equityworld Futures Cyber 2 Jakarta – Mengungkap Wawasan: Emas dan Tembaga Menguat Menjelang Data Inflasi AS
Pendahuluan
Dalam dunia pasar keuangan yang dinamis, sorotan tertuju pada logam mulia saat emas dan tembaga menjadi pusat perhatian. Para pedagang duduk di tepi kursi mereka, menanti rilis data inflasi AS yang krusial pada hari Selasa, siap memberikan sinyal bagi kemungkinan langkah suku bunga Federal Reserve.
Dinamika Pasar Saat Ini
Sorotan semakin terang pada emas dan tembaga ketika para pedagang menantikan rilis data inflasi AS. Data ini menjadi kunci untuk memahami sikap Federal Reserve terhadap kemungkinan penyesuaian suku bunga. Indeks Harga Konsumen, yang tidak termasuk makanan dan bahan bakar, sebagai ukuran yang disukai untuk inflasi yang lebih baik, diperkirakan akan meningkat sebesar 0,3% untuk bulan ketiga. Peningkatan ini dapat mendukung sikap hawkish pejabat Federal Reserve. Suku bunga yang lebih tinggi umumnya memiliki dampak negatif pada aset yang tidak memberikan bunga seperti emas.
Bahkan dalam pasar yang cenderung dovish terhadap suku bunga, logam mulia menghadapi tekanan belakangan ini di tengah meningkatnya ketidakpastian tentang akhir pengetatan moneter. Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, menegaskan pekan lalu bahwa bank sentral tidak akan ragu untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut jika diperlukan.
Kinerja Emas Belakangan Ini
Emas batangan melonjak hingga lebih dari $2.000 per ons bulan lalu di tengah eskalasi ketegangan di Timur Tengah. Kekhawatiran tentang eskalasi yang lebih luas telah mereda dalam dua minggu terakhir, mengurangi permintaan terhadap aset safe-haven seperti emas.
Imbal hasil Treasury tergelincir setelah sebelumnya menguat bersamaan dengan penguatan dolar AS, membantu mengangkat harga emas batangan. Pada pukul 13:36 di New York, harga emas spot naik tipis sebesar 0,3%, mencapai $1.946,14 per ons. Sementara itu, tembaga melonjak sebesar 1,6%, mencapai $8.167 per metrik ton (yds).
Sumber: Bloomberg, ewfpro
No Comments