Blog

PT Equityworld Futures Cyber2 Jakarta – Pasar Minyak Menghadapi Ketidakpastian di Tengah Keprihatinan Global

02:17 13 November in Commodity
0 Comments
0

Dalam lanskap pasar global yang terus berkembang, sektor minyak saat ini sedang mengalami periode volatilitas yang panjang. Pada Senin, 13 November 2023, Equityworld Futures Portal melaporkan penurunan berkelanjutan dalam harga minyak selama tiga minggu berturut-turut, dengan fokus khusus pada prospek permintaan.

Minat: Faktor-faktor yang Mendorong Fluktuasi Harga Minyak

Keprihatinan Global dan Ketegangan Geopolitik

Harga minyak mentah Brent telah meluncur menuju $81 per barel, menandai kerugian sekitar 12% selama tiga minggu terakhir. Penurunan ini disebabkan oleh kekhawatiran yang semakin meningkat tentang permintaan global dan berkurangnya premi risiko terkait konflik Israel-Hamas. West Texas Intermediate (WTI) juga diperdagangkan di bawah $77 per barel.

Meningkatnya ketegangan antara Israel dan Hamas, ditambah dengan kekhawatiran tentang permintaan global, menciptakan lingkungan pasar yang kompleks. Serangan udara terbaru oleh jet Israel terhadap target-target Hezbollah di Lebanon pada akhir pekan menambah lapisan ketidakpastian geopolitik.

Wawasan Analis Pasar

Analisis dari ANZ Group Holdings Ltd., Brian Martin, dan Daniel Hynes menekankan signifikansi laporan pasar minyak yang akan datang dalam membentuk sentimen pasar. Mereka menyoroti potensi dampak dari tanda-tanda pengetatan apa pun di pasar, yang dapat menggeser sentimen yang melemah akibat ketegangan geopolitik.

Keinginan: Mencari Stabilitas di Pasar yang Tidak Terduga

Investor dan pedagang dengan penuh semangat menanti beberapa laporan kunci yang dijadwalkan akan dirilis. Laporan pasar minyak bulanan dari OPEC, yang akan dipublikasikan pada hari Senin, akan closely diikuti oleh laporan Badan Energi Internasional dan data persediaan AS selama dua minggu. Laporan-laporan ini diharapkan memberikan wawasan tentang kondisi terkini pasar minyak dan lintasan masa depannya.

Pemulihan harga minyak pada akhir pekan lalu, setelah turun di bawah $80 per barel, menegaskan sensitivitas pasar terhadap sinyal bearish dari konsumen utama seperti Tiongkok, AS, dan Eropa. Ketahanan pasokan minyak dari Timur Tengah, yang menyumbang sekitar sepertiga minyak mentah dunia, meskipun konflik Israel-Hamas, kontras dengan peningkatan pengiriman dari Rusia dan Amerika Serikat.

Aksi: Navigasi Menuju Masa Depan

Di tengah ketidakpastian pasar, semua mata tertuju pada bagaimana laporan-laporan ini dan perkembangan geopolitik akan membentuk pasar minyak dalam beberapa minggu ke depan. Investor diingatkan untuk tetap waspada, memantau laporan-laporan mendatang, dan mempertimbangkan konteks geopolitik yang lebih luas dalam proses pengambilan keputusan mereka.

Pengembangan Regional Menambah Kompleksitas

Sementara itu, kunjungan Menteri Minyak Irak, Hayyan Abdul Ghani, ke wilayah Kurdistan untuk membahas diulangnya ekspor minyak melalui Ceyhan di Turki menambahkan lapisan kompleksitas lain. Pipa utama telah offline sejak Maret karena perselisihan antara Turki dan Irak, serta kerusakan akibat gempa bumi.

Angka Penutup

Pada pukul 8:18 pagi di Singapura, Brent untuk penyelesaian bulan Januari mengalami penurunan sebesar 0,3% menjadi $81,18 per barel, sementara WTI untuk pengiriman Desember mengalami penurunan sebesar 0,3% menjadi $76,90 per barel.

Sebagai kesimpulan, pasar minyak terus berusaha melewati periode yang menantang yang ditandai oleh ketidakpastian global dan ketegangan geopolitik. Investor disarankan untuk tetap waspada, memantau laporan-laporan mendatang dengan cermat, dan mempertimbangkan konteks geopolitik yang lebih luas dalam proses pengambilan keputusan mereka.

Sumber: Bloomberg, ewfpro

PT Equityworld Futures

No Comments

Post a Comment