PT Equityworld Futures Cyber2 Jakarta – Memahami Stabilitas dan Kerentanannya Dolar: Wawasan dari Perubahan Kebijakan Federal Reserve
Dalam dunia cepat perubahan mata uang global, Dolar Amerika Serikat tetap berpegang pada posisinya, mempertahankan stabilitasnya di awal pekan ini. Namun, di balik stabilitas yang tampak, terdapat kerentanan, seiring dolar berjuang menghadapi konsekuensi pergeseran Federal Reserve dari retorika hawkishnya yang baru-baru ini.
Perhatian: Posisi Saat Ini Dolar
Ketika kita merenung tentang lanskap mata uang global saat ini, kita temukan Dolar AS diperdagangkan di angka 105,11 pada indeks dan euro seharga $1,0726. Patut dicatat, dolar mengalami penurunan signifikan lebih dari 1% minggu lalu, menandai penurunan terbesarnya sejak pertengahan Juli dan mencapai level terendah dalam enam minggu.
Minat: Faktor yang Membentuk Perjalanan Dolar
Beberapa faktor telah berkontribusi pada perjalanan rollercoaster terbaru dolar. Pasar saham global mengalami minggu terkuatnya dalam satu tahun, didorong oleh ekspektasi bahwa Federal Reserve akan segera menaikkan suku bunga. Kami juga menyaksikan indikator lain, seperti data pekerjaan AS yang lemah, angka manufaktur global yang redup, dan penurunan imbal hasil obligasi jangka panjang yang semuanya memengaruhi dolar. Kondisi ini, pada gilirannya, memicu reli pada mata uang lain, termasuk poundsterling Inggris dan dolar Australia, sambil mendorong yen untuk pulih dari posisinya yang lebih lemah terhadap dolar.
Tina Teng, seorang analis pasar di CMC Markets di Auckland, memprediksi bahwa tren ini mungkin akan berlanjut hingga November. Selain itu, para analis di J.P. Morgan telah menyoroti perlunya tanda-tanda perbaikan berkelanjutan di zona euro, Tiongkok, dan wilayah lemah lainnya untuk mendukung penjualan berkelanjutan dolar.
Survei manufaktur terbaru dan data PDB serta inflasi dari Tiongkok dan Eropa menjadi bukti kuat dalam hal ini. Sementara itu, imbal hasil Treasury anjlok minggu lalu akibat data pekerjaan dan manufaktur AS yang kurang memuaskan, dipadukan dengan komentar Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengenai risiko yang seimbang. Pemerintah AS juga memangkas perkiraan refinancing untuk kuartal ini dan mengumumkan kenaikan lelang utang jangka panjang yang lebih rendah dari yang diharapkan.
Keinginan: Implikasi untuk Kebijakan di Masa Depan
Imbal hasil obligasi dua tahun turun 25 basis poin hanya dalam waktu sekitar dua minggu, sementara imbal hasil obligasi sepuluh tahun turun setengah persen, mencapai posisi terendah dalam lima minggu, sekitar 4,59%. Pasar berjangka menunjukkan kemungkinan sebesar 90% bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunga, dengan kemungkinan 86% bahwa pelonggaran kebijakan pertama akan terjadi sesegera Juni. Selanjutnya, pasar ini mengindikasikan kemungkinan 80% bahwa Bank Sentral Eropa (ECB) akan menurunkan suku bunga pada bulan April, sementara Bank of England (BOE) diperkirakan akan memulai kebijakan pelonggaran pada bulan Agustus.
Di sisi lain, yen Jepang telah melemah sebesar 0,16%, diperdagangkan pada angka 149,60 per dolar. Teng dari CMC Markets meyakini bahwa pergeseran dolar dan pemulihan yen dari titik terendah minggu lalu mengindikasikan bahwa otoritas Jepang mungkin tidak perlu intervensi di pasar mata uang. Yen mendekati angka 151,74 per dolar pada Jumat, mendekati posisi terendahnya pada bulan Oktober, yang mendorong Bank of Japan (BOJ) untuk melakukan beberapa putaran intervensi penjualan dolar.
Aksi: Menilai Masa Depan
Saat situasi terus berkembang, poundsterling Inggris saat ini diperdagangkan dengan stabil seharga $1,2368. Pekan ini, data PDB kuartal keempat Inggris akan dirilis. Meskipun poundsterling menguat minggu lalu di pasar yang kekurangan mata uangnya, nilai poundsterling tetap turun sekitar 6% dalam empat bulan terakhir.
Penurunan dolar dan penurunan imbal hasil telah memainkan peran mendukung dalam menguatkan harga emas, yang saat ini berada di angka $1.990, tidak jampi dari puncak lima bulan terbarunya di $2.009.
Sebagai kesimpulan, pasar mata uang global saat ini mengalami keseimbangan yang rapuh antara stabilitas dan kerentanan. Meskipun Dolar AS tetap kuat, pergeseran kebijakan terbaru Federal Reserve dan sejumlah indikator ekonomi global menciptakan jalan yang tidak pasti ke depan. Para investor dan pelaku pasar dengan cermat mengamati tanda-tanda perbaikan di berbagai wilayah dan menilai bagaimana perkembangan ini dapat memengaruhi masa depan dolar dan mata uang utama lainnya. Lanskap keuangan global terus berkembang, dan seiring kita menjauh lebih dalam ke bulan November, dinamika pasar mata uang ini tanpa diragukan akan terus membentuk lanskap investasi. Pantau terus untuk wawasan dan pembaruan lebih lanjut saat kita menjelajahi masa-masa menarik ini di dunia keuangan.
Sumber: Reuters, ewfpro
No Comments