
PT Equityworld Futures Cyber2 Jakarta – Harga Emas Tetap Dekat $2.000 Setelah Israel Memulai Serangan Darat
Dengan kejutan yang tak terduga, harga emas melonjak hampir mencapai $2.000 per ons pada hari Senin, tanggal 30 Oktober, setelah terobosan luar biasa pada hari Jumat, menjadikannya kali pertama sejak Mei emas mencapai ambang batas penting ini. Kenaikan ini terjadi ketika Israel memulai serangan darat ke Gaza, menunjukkan pendekatan yang lebih hati-hati daripada yang awalnya diantisipasi.
Emas, yang sering dianggap sebagai aset tempat perlindungan, tetap kuat, dengan melonjak sebesar 1,1% pada hari Jumat ketika Israel meningkatkan operasinya di darat. Tel Aviv mendeploy pasukan dan tank ke Jalur Gaza utara, menandai fase kedua dan lebih panjang dari konflik berkelanjutan dengan Hamas. Pendekatan yang diambil ini telah meredakan kekhawatiran akan invasi besar-besaran yang bisa menyebabkan eskalasi regional.
Sejak serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober, emas muncul sebagai salah satu yang paling diuntungkan, melonjak lebih dari 9% karena meningkatnya permintaan akan aset tempat perlindungan. Logam mulia ini diharapkan akan mempertahankan kenaikannya jika ketegangan terus meningkat, sejalan dengan franc Swiss dan obligasi pemerintah AS jangka pendek sebagai aset pilihan dalam masa ketidakpastian.
Konflik ini telah menarik perhatian besar, memengaruhi arah suku bunga AS dan imbal hasil Treasury, menjadi pendorong utama pergerakan harga emas. Namun, keputusan bank sentral, termasuk Federal Reserve, akan dipantau dengan cermat minggu ini untuk menilai dampaknya pada biaya pinjaman.
Pada pukul 08:20 waktu Singapura, harga emas spot mengalami penurunan sebesar 0,1%, mencapai $2.003,57 per ons. Sementara itu, Indeks Bloomberg Dollar Spot meningkat sebesar 0,1%. Perak dan platinum mengalami penurunan tipis, sementara paladium tetap stabil.
Situasi ini bersifat dinamis dan siap untuk perkembangan lebih lanjut seiring pasar global dan investor tetap waspada. Ketidakpastian dalam lanskap geopolitik terus membayangi pasar keuangan.
Sumber: Bloomberg, ewfpro
No Comments