
PT Equityworld Futures Cyber2 Jakarta – Dolar Bertahan di Dekat 150 Yen Menyongsong Pertemuan Bank Sentral dan Data Ekonomi
Dalam perdagangan yang hati-hati pada hari Senin, tanggal 30 Oktober, dolar Amerika Serikat (USD) mempertahankan posisinya yang kuat di dekat 150 yen (JPY). Hal ini terjadi karena para pedagang dengan cermat menantikan keputusan kebijakan Bank of Japan (BOJ) yang dijadwalkan pada akhir minggu ini. Pertemuan bank sentral utama lainnya juga akan menjadi sorotan, bersamaan dengan rangkaian rilis data ekonomi secara global.
BOJ telah memulai pertemuan kebijakan moneter selama dua hari pada hari Senin, memimpin minggu ini yang juga akan melihat keputusan suku bunga dari Federal Reserve AS dan Bank of England.
Pekan ini, agenda dipenuhi dengan beragam peristiwa penting. Banyak data Purchasing Managers’ Index (PMI), angka inflasi di zona euro, dan data Nonfarm Payrolls AS dijadwalkan akan dirilis. Ini akan memberikan gambaran mengenai kondisi ekonomi global yang tengah dipantau dengan ketat oleh para pelaku pasar.
Yen Jepang (JPY) melemah tipis sebesar 0,1% menjadi 149,75 per dolar, mengalami sedikit pemulihan setelah mencapai titik terendah satu tahun pada level 150,78 per dolar pada minggu lalu.
Peningkatan suku bunga global dalam beberapa waktu terakhir telah meningkatkan tekanan pada BOJ untuk mengubah kebijakan kontrol imbal hasil obligasinya. Spekulasi pun berkembang bahwa bank sentral yang cenderung bersifat dovish tersebut mungkin akan menaikkan batas imbal hasil yang ada dalam pertemuan minggu ini.
Namun, di pasar mata uang global, sebagian besar mata uang mengalami pelemahan karena para pedagang tetap berhati-hati dan sentimen risiko masih menjadi faktor kunci.
Dolar Australia (AUD) dan Dolar Selandia Baru (NZD) menguat setelah sebelumnya merosot ke posisi terendah dalam tahun 2023 pada minggu lalu. Aussie mengalami kenaikan sebesar 0,19% menjadi $0,6346.
Selama akhir pekan sebelumnya, Israel memberikan isyarat niatnya untuk mengepung kota utama Gaza dengan menerbitkan gambar tank tempur di pantai barat wilayah Palestina tersebut, sembari konflik di Timur Tengah terus berkecamuk.
Terhadap dolar Amerika Serikat, Sterling Inggris (GBP) mengalami penurunan sebesar 0,12% menjadi $1,2108, sementara Euro (EUR) tergelincir 0,02% menjadi $1,0563.
Indeks Dolar (USD) mengalami kenaikan tipis sebesar 0,03% menjadi 106,63. Hal ini disebabkan oleh upaya para investor untuk mengevaluasi dampak dari data ekonomi Amerika Serikat yang kuat dalam beberapa waktu terakhir terhadap prospek suku bunga The Federal Reserve (The Fed).
Data yang dirilis pada hari Jumat menunjukkan bahwa belanja konsumen di Amerika Serikat mengalami lonjakan pada bulan September, seiring dengan peningkatan pembelian kendaraan bermotor dan aktivitas perjalanan. Ini berpotensi menjaga belanja konsumen pada jalur pertumbuhan yang lebih tinggi menjelang kuartal keempat tahun ini.
Meskipun ekspektasinya adalah The Fed akan mempertahankan suku bunga saat mengumumkan kebijakan akhir pekan ini, pasar memperkirakan adanya peluang kenaikan suku bunga sebesar 19% pada bulan Desember, menurut alat CME FedWatch.
Sumber: Reuters, ewfpro
No Comments