
PT Equityworld Futures Cyber2 Jakarta – Minyak Menurun karena Israel Menunda Invasi Gaza di Tengah Pembicaraan Penyanderaan
Pasar minyak global telah mengalami perjalanan yang penuh gejolak, dengan harga yang fluktuatif sebagai respons terhadap perkembangan situasi di Timur Tengah. Pada hari Senin, 23 Oktober 2023, harga minyak mengalami penurunan tipis, dengan harga patokan global Brent turun di bawah $92 per barel, dan West Texas Intermediate (WTI) berada di sekitar $88. Penurunan ini terjadi setelah periode kenaikan harga selama dua minggu. Faktor utama yang memengaruhi perubahan ini adalah keputusan Israel untuk menunda invasi daratnya ke Gaza di tengah upaya diplomatik untuk memastikan pembebasan sandera.
Keputusan Israel untuk menunda serangan daratnya didasari oleh kekhawatiran bahwa tindakan militer mereka dapat memperburuk situasi di wilayah tersebut. Pemerintah Israel telah memperingatkan bahwa Hezbollah, kelompok yang didukung oleh Iran, merupakan risiko besar yang dapat melibatkan Lebanon, negara tetangga mereka, dalam konflik berskala besar. Sementara itu, Israel terus melakukan serangan udara intensif terhadap target Hamas di Gaza, yang semakin meningkatkan ketegangan. Akibat dari konflik yang berkelanjutan, lebih dari 60.000 warga Israel telah dievakuasi di sepanjang perbatasan Lebanon, sebagai antisipasi kemungkinan eskalasi.
Kenaikan harga minyak baru-baru ini dapat ditelusuri kembali ke awal pecahnya konflik, ketika Hamas melancarkan serangan terhadap Israel pada 7 Oktober. Hal ini memicu kekhawatiran bahwa konflik tersebut mungkin melibatkan negara lain, termasuk Lebanon, Iran, dan mungkin Amerika Serikat. Timur Tengah menyumbang sekitar sepertiga dari pasokan minyak mentah dunia, menjadikannya wilayah kunci bagi pasar energi global. Kekhawatiran utama bagi pasar adalah pengawasan yang lebih ketat dari Washington terhadap minyak Iran yang terkena sanksi, serta potensi gangguan rute pengiriman utama oleh Teheran.
Berdasarkan data pasar terbaru, harga Brent crude untuk pengiriman bulan Desember mengalami penurunan sebesar 0,7%, ditutup pada $91,53 per barel pada pukul 8:47 pagi di Singapura. Sementara itu, minyak WTI untuk pengiriman bulan Desember turun sebesar 0,8%, menjadi $87,42 per barel.
Sumber: Bloomberg, ewfpro
No Comments