PT Equityworld Futures Cyber2 Jakarta – Emas Mencapai Tertinggi 10 Minggu di Tengah Pelemahan Dolar
Dalam dunia logam mulia, emas merupakan lambang kekayaan dan stabilitas yang abadi. Pada Jumat, 20 Oktober 2023, pukul 01:20 WIB, sorotan kembali terfokus pada logam yang bersinar ini. Penyebabnya? Emas mencapai level tertinggi dalam 10 minggu, didorong oleh minat sebagai tempat berlindung yang aman dan pelemahan dolar.
Dalam bahasa Indonesia, “Emas Naik ke Level Tertinggi 10-Minggu karena Melemahnya Dollar” sempurna mencerminkan perkembangan ini.
Daya Tarik Emas di Tengah Ketegangan Geopolitik
Saat jarum jam bergerak di seluruh dunia – Jakarta pukul 07:59, Tokyo pukul 09:59, Hong Kong pukul 08:59, dan New York pukul 19:59 – dunia menyaksikan dengan cermat saat emas terus menanjak secara luar biasa. Lonjakan permintaan emas ini sebagian besar disebabkan oleh ketegangan geopolitik yang terus berlangsung.
Pada hari Kamis, 19 Oktober 2023, emas memulai hari ketiganya berturut-turut dengan kenaikan, mencapai level tertinggi dalam lebih dari dua bulan. Kenaikan ini terutama dikaitkan dengan penurunan pembelian dolar sebagai tempat berlindung dalam konflik Israel-Hamas, di tengah kekhawatiran tentang situasi yang semakin memanas di Timur Tengah.
Untuk kontrak emas yang akan diserahkan pada bulan Desember, hari itu ditutup dengan kenaikan signifikan sebesar $12,20, stabil di level $1.980,50 per ons, tertinggi sejak 31 Juli.
Investor yang mencari tempat berlindung beralih ke logam mulia ini karena ketegangan meningkat di berbagai negara Arab dan Iran menyusul ledakan dekat rumah sakit Gaza yang awalnya dikaitkan dengan serangan Israel, meningkatkan kekhawatiran bahwa konflik antara Israel dan Hamas bisa meluas, sebagaimana dinyatakan oleh negara-negara Arab dan Iran, memperburuk keadaan.
Kenaikan ini terjadi bahkan ketika imbal hasil obligasi pemerintah AS naik ke level tertinggi dalam 17 tahun di tengah harapan kenaikan suku bunga lebih lanjut oleh Federal Reserve. Dalam pidatonya di Economic Club of New York, Ketua Fed Jerome Powell menekankan komitmen bank sentral untuk tingkat inflasi 2% namun tidak memberikan indikasi jelas tentang kenaikan suku bunga lebih lanjut.
Emas sebagai Tempat Berlindung Pilihan
Di tengah gejolak di Timur Tengah, emas tetap menjadi lambang stabilitas dan tempat berlindung yang handal bagi para investor. Reputasinya sebagai lindung nilai yang dapat diandalkan terhadap gangguan ekonomi menjadikannya aset berharga bagi mereka yang ingin melindungi investasi mereka.
Merefleksikan peristiwa baru-baru ini, jelas terlihat bahwa kenaikan emas telah berlangsung stabil. Pada hari sebelumnya, 19 Oktober 2023, emas sekali lagi mendekati level tertinggi dalam 11 minggu. Ancaman eskalasi telah meningkatkan permintaan akan aset tempat berlindung, dengan emas menjadi yang utama.
Perjalanan emas, bagaimanapun, tidak berjalan mulus. Hanya dua hari sebelumnya, pada 18 Oktober 2023, emas mengalami penurunan sebesar 0,1%. Pelaku pasar dengan cermat memantau pidato Ketua Fed Jerome Powell dan merespons penguatan dolar.
Ketahanan Emas di Tengah Ketidakpastian
Saat dunia dengan cermat mengamati perkembangan di Timur Tengah, emas tetap kokoh. Statusnya sebagai aset berharga di saat-saat ketidakpastian tetap tidak tergoyahkan. Ancaman eskalasi lebih lanjut di kawasan ini telah mendorong peningkatan permintaan akan investasi tempat berlindung, dengan emas berada di garis depan.
Sebagai kesimpulan, lonjakan emas di tengah ketegangan geopolitik adalah bukti daya tariknya yang abadi sebagai aset tempat berlindung. Saat dunia melewati masa-masa sulit, investor melihat emas sebagai pelindung kekayaan yang andal. Ini adalah bukti ketahanan logam mulia ini dan kepercayaan yang ditanamkannya pada mereka yang memilih untuk berinvestasi dalam nilai yang kekal.
Sumber: MT Newswires, ewfpro
No Comments