PT Equityworld Future Cyber2 Jakarta – Kenaikan Emas di Tengah Ketegangan Geopolitik yang Berkelanjutan
Dunia keuangan dan investasi tidak asing dengan ketidakpastian, tetapi pada saat ketegangan geopolitik melanda, logam mulia berkilau paling terang. Saat jam menunjukkan 07:35 WIB pada Jumat, 20 Oktober 2023, sorotan kembali pada emas. Penyebabnya? Ketegangan geopolitik yang sedang berlangsung mendorong logam mulia ke puncak baru.
Dalam Bahasa Indonesia, “Emas Naik Tipis di Tengah Ketegangan Geopolitik yang Berkelanjutan” mewakili inti dari situasi ini.
Daya Tarik Emas di Tengah Ketegangan Geopolitik
Saat matahari terbit di berbagai penjuru dunia – Jakarta pada pukul 07:56, Tokyo pada pukul 09:56, Hong Kong pada pukul 08:56, dan New York pada pukul 19:56 – dunia keuangan dengan cermat memantau pergerakan emas. Hal ini disebabkan oleh ketegangan geopolitik yang sekali lagi menjadi sorotan.
Edward Moya, seorang analis pasar senior di Oanda, memberikan wawasannya melalui email, menyatakan, “Volatilitas di Timur Tengah kemungkinan akan tetap tinggi. Hal ini akan mendukung pergerakan logam mulia menuju level $2,000 per ons.” Kata-kata Moya menggema di kalangan investor yang dengan cermat memantau situasi ini, menyoroti potensi emas mencapai tonggak penting ini.
Di pasar emas spot, harga telah mengalami kenaikan sebesar 0,1%, mencapai $1,974,85 per ons. (Sumber: Marketwatch)
Kenaikan Stabil Emas
Dunia telah memperhatikan kenaikan emas yang luar biasa, dan alasannya sangat bervariasi. Ketegangan geopolitik adalah pendorong utama, seperti biasanya. Reputasi emas sebagai tempat pelarian yang aman menjadi lebih menarik selama masa ketidakpastian. Ini berperan sebagai lindung nilai terhadap kerusuhan ekonomi, menjadikannya aset berharga bagi investor yang mencari stabilitas.
Jika kita melihat kembali kejadian-kejadian terbaru, jelas bahwa emas telah mengalami kenaikan yang stabil. Pada hari sebelumnya, pada 19 Oktober 2023, emas telah naik selama tiga hari berturut-turut, mencapai level tertinggi dalam lebih dari dua bulan. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh permintaan yang berkurang terhadap dolar sebagai tempat pelarian yang aman. Konflik berkelanjutan antara Israel dan Hamas telah membayangi dunia keuangan, dan investor beralih ke emas untuk melindungi aset mereka.
Demikian pula, pada hari sebelumnya, pada 19 Oktober 2023, emas sekali lagi mendekati level tertinggi dalam 11 minggu. Ancaman eskalasi di Timur Tengah meningkatkan permintaan aset tempat pelarian yang aman, dan emas menduduki peringkat terdepan.
Perjalanan emas, bagaimanapun, tidak berjalan mulus. Hanya dua hari yang lalu, pada 18 Oktober 2023, emas mengalami sedikit penurunan sebesar 0,1%. Peserta pasar dengan cermat menantikan pidato Ketua Federal Reserve Jerome Powell dan juga merespons pemulihan dolar.
Emas sebagai Pilihan Tempat Pelarian yang Unggul
Saat dunia dengan cermat mengamati perkembangan di Timur Tengah, emas terus bertahan. Statusnya sebagai aset berharga dalam situasi yang penuh ketidakpastian tetap tidak tergoyahkan. Ancaman eskalasi lebih lanjut di kawasan ini mendorong peningkatan permintaan investasi tempat pelarian yang aman, dengan emas sebagai yang terdepan.
Sebagai kesimpulan, reli emas yang berlangsung di tengah ketegangan geopolitik adalah bukti dari daya tariknya yang langgeng sebagai aset tempat pelarian. Saat dunia melalui masa-masa yang penuh tantangan ini, investor melihat emas sebagai penjaga kepercayaan yang terpercaya terhadap kekayaan mereka. Ini adalah bukti ketangguhan logam ini dan kepercayaan yang ditanamkannya pada mereka yang memilih untuk berinvestasi dalam nilai abadi.
Sumber: Marketwatch, ewfpro
No Comments