PT Equityworld Futures Cyber2 Jakarta – Harga Minyak Melonjak 2% di Tengah Kekhawatiran Pasokan setelah Penurunan Besar Stok AS
Dalam lonjakan mendadak, harga minyak naik hampir $2 pada awal perdagangan pada Rabu, 18 Oktober, menyusul data industri yang mengungkapkan penurunan stok minyak mentah AS yang lebih besar dari perkiraan. Lonjakan ini terjadi di tengah kekhawatiran tumbuhnya gangguan pasokan dari Timur Tengah akibat konflik antara Israel dan Hamas yang semakin dalam.
Futures Minyak Brent Meningkat
Futures minyak Brent mengalami lonjakan signifikan, melonjak sebesar $1,62 atau 1,8%, mencapai $91,49 per barel pada pukul 01:48. Kenaikan ini terjadi secara bersamaan saat pasar tetap waspada terhadap angka PDB Tiongkok. Sementara itu, futures minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik sebesar $1,77, atau 2%, mencapai $88,43 per barel.
Lonjakan harga ini dipicu oleh penurunan signifikan dalam stok minyak mentah AS, yang turun sekitar 4,4 juta barel selama pekan yang berakhir pada 13 Oktober, menurut sumber yang mengutip data dari American Petroleum Institute pada hari Selasa. Penurunan ini cukup curam dan jauh melebihi perkiraan analis sebesar 300.000 barel.
Data resmi pemerintah AS tentang stok minyak mentah diharapkan dirilis pada hari Rabu.
Tensi Meningkat di Timur Tengah
Tensi di Timur Tengah meningkat seiring dengan sekitar 500 warga Palestina kehilangan nyawa dalam ledakan di rumah sakit Gaza pada hari Selasa. Pejabat Israel dan Palestina sama-sama saling menyalahkan atas insiden tersebut, yang semakin memperdalam konflik.
Menambah kompleksitas situasi, Presiden AS Joe Biden dijadwalkan mengunjungi Israel pada hari Rabu untuk menunjukkan dukungan bagi negara tersebut dalam pertempuran melawan kelompok militan Palestina, Hamas. Gedung Putih menekankan bahwa Presiden Biden akan berupaya untuk mencegah eskalasi konflik.
Ancaman Melambatnya Ekonomi Tiongkok
Dari sisi permintaan, ekonomi Tiongkok diproyeksikan mengalami perlambatan pada kuartal ketiga, berdasarkan data yang diharapkan dirilis pada hari Rabu. Perlambatan ini disebabkan oleh permintaan yang lemah, meskipun tindakan stimulus yang meningkatkan prospek Beijing untuk mencapai target pertumbuhan tahunan.
Perkembangan ini mencerminkan dinamika yang tidak stabil yang saat ini memengaruhi pasar minyak, di mana faktor pasokan dan geopolitik terus memengaruhi harga.
Sumber: Reuters, ewfpro
No Comments