PT Equityworld Futures Cyber2 Jakarta – Bursa Asia Membuka Pekan dengan Sentimen Lemah saat Investor Tunggu Data GDP China dan Inflasi Jepang
Saat pekan baru dimulai, pasar-pasar Asia-Pasifik telah memulai dengan langkah yang agak berhati-hati. Investor sedang bersiap untuk data ekonomi yang signifikan dari dua kekuatan ekonomi Asia, China dan Jepang. Rilis data ini memiliki potensi untuk mempengaruhi pasar dan dampaknya dapat dirasakan hingga ke investor global.
Minat: Fokus pada Angka PDB Kuartal Ketiga China
Sorotan tertuju pada China, di mana semua mata sedang menantikan dengan penuh antusiasme rilis data Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal ketiga yang dijadwalkan pada hari Rabu. Menurut para ekonom yang disurvei oleh Reuters, diharapkan terjadi ekspansi tahunan sebesar 4,4%, penurunan yang mencolok dari pertumbuhan sebesar 6,3% yang terlihat pada kuartal sebelumnya. Perlambatan pertumbuhan ekonomi yang diantisipasi ini telah menimbulkan kekhawatiran dan menambah ketidakpastian di pasar.
Hasrat: Keputusan Kebijakan Moneter Bank of China
Meningkatkan keingintahuan, Bank of China (PBOC) juga diperkirakan akan mengumumkan tingkat suku bunga fasilitas pinjaman jangka menengah satu tahun pada Senin pagi. Para analis memperkirakan suku bunga tersebut akan tetap stabil di angka 2,50%, yang menegaskan komitmen bank sentral untuk menjaga stabilitas keuangan.
Gambaran Inflasi Jepang
Di sisi lain, Jepang akan merilis data inflasi untuk bulan September nanti dalam pekan ini. Data ini memiliki arti penting karena akan mendahului pertemuan kebijakan moneter bank sentral yang dijadwalkan pada tanggal 30 dan 31 Oktober. Hasil pertemuan ini dapat memiliki dampak signifikan baik untuk pasar domestik maupun internasional.
Tindakan: Keputusan Tingkat Suku Bunga Korea Selatan
Pada hari Kamis, Bank of Korea akan mengumumkan keputusan tingkat suku bunga. Bank sentral ini telah mempertahankan suku bunga stabil sebesar 3,5% selama lima pertemuan berturut-turut sejak bulan Februari. Keputusan ini memiliki arti besar untuk laju ekonomi Korea Selatan dan dapat memberikan wawasan tentang penilaian bank sentral terhadap lingkungan ekonomi global.
Di Australia, indeks S&P/ASX 200 telah memulai pekan ini dengan penurunan sebesar 0,24%. Indeks Nikkei 225 Jepang mengalami penurunan yang lebih signifikan, turun sebesar 1,69%, sementara indeks lebih luas, Topix, mengalami penurunan sebesar 1,26%. Indeks Kospi Korea Selatan juga tidak terhindar dari sentimen hati-hati, dengan penurunan sebesar 0,14% pada saat pembukaan.
Futures indeks Hang Seng di Hong Kong, seperti yang ditunjukkan oleh level 17.751, dibuka lebih lemah dibandingkan dengan angka penutupan sebelumnya, yaitu 17.813,45. Kinerja pasar dalam beberapa hari ke depan akan dipantau dengan cermat, mengingat keterkaitan pasar-pasar Asia dengan lanskap keuangan global.
Sebagai kesimpulan, saat kita memasuki pekan ini, pasar-pasar Asia sedang berusaha menjelajahi lanskap yang penuh antisipasi dan ketidakpastian. Data ekonomi yang akan datang dari China dan Jepang, bersama dengan keputusan bank sentral di Korea Selatan, akan memainkan peran penting dalam membentuk arah pasar. Para investor akan mengamati perkembangan ini dengan seksama, mencari tanda-tanda stabilitas dan kesehatan ekonomi di kawasan ini. Hari-hari mendatang menjanjikan peristiwa-peristiwa yang berpotensi memengaruhi ekonomi global. Tetaplah terhubung untuk pembaruan lebih lanjut mengenai kondisi pasar yang terus berubah.
Sumber: CNBC, ewfpro
No Comments