Blog

PT Equityworld Futures Cyber2 Jakarta – Harga Emas Turun seiring Kenaikan Inflasi AS melebihi Ekspektasi

02:14 13 October in Gold
0 Comments
0

Harga emas mengalami penurunan signifikan untuk pertama kalinya dalam lima sesi pada hari Kamis, 12 Oktober, setelah Amerika Serikat melaporkan inflasi yang lebih tinggi dari yang diperkirakan pada bulan sebelumnya. Hal ini menyebabkan penguatan dolar AS dan imbal hasil Treasury yang lebih tinggi.

Emas untuk pengiriman bulan Desember ditutup pada level $1.883,00 per ons, mengalami penurunan sebesar $4,30 dari sesi sebelumnya. Meskipun logam mulia ini mengalami penurunan dari level tertinggi semalam sebesar $1.898,30, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa harga konsumen naik sebesar 3,7% secara tahunan pada bulan September. Angka ini tidak mengalami perubahan dari bulan Agustus dan melebihi ekspektasi kenaikan sebesar 3,6% yang diharapkan menurut laporan Marketwatch. Inflasi inti, yang tidak termasuk barang-barang yang mudah berubah seperti makanan dan energi, naik sebesar 4,1% secara tahunan, sesuai dengan perkiraan konsensus.

Kenaikan dolar AS dan imbal hasil obligasi menyusul rilis data inflasi dan membawa harapan baru akan kenaikan suku bunga lebih lanjut, yang berdampak negatif pada harga emas. Hal ini terjadi meskipun adanya pembelian aset safe-haven setelah serangan Hamas terhadap Israel pada hari Sabtu lalu, yang memberikan dukungan pada logam mulia tersebut.

Indeks Dolar ICE terakhir terpantau menguat sebesar 0,71 poin menjadi 106,53, sementara imbal hasil obligasi dua tahun AS naik sebesar 5,5 basis poin menjadi 5,071%, dan obligasi sepuluh tahun membayar 4,717%, mengalami kenaikan sebesar 15,2 basis poin.

Sumber: MTN Newswires, ewfpro

Analisis Pasar Emas

Fluktuasi terbaru dalam harga emas menggarisbawahi hubungan rumit antara faktor ekonomi dan sentimen pasar. Emas, yang sering dianggap sebagai aset safe-haven, mengalami penurunan karena imbal hasil Treasury meningkat akibat inflasi AS yang melebihi perkiraan. Perkembangan ini menimbulkan kekhawatiran bahwa Federal Reserve mungkin akan mengadopsi kebijakan moneter yang lebih ketat, yang umumnya memberikan tekanan pada aset non-yielding seperti emas.

Reaksi pasar terhadap kenaikan harga konsumen AS mencerminkan bagaimana data ekonomi dapat memicu respons cepat di pasar keuangan. Kenaikan dolar AS dan penurunan imbal hasil obligasi mengakibatkan spekulasi tentang tindakan masa depan bank sentral. Hal ini, pada gilirannya, menyebabkan sentimen beragam di pasar emas, dengan para pedagang yang mengevaluasi kembali posisi dan ekspektasi mereka.

Namun, penting untuk mencatat bahwa emas tetap tahan. Meskipun mengalami penurunan baru-baru ini, emas masih berada dalam jalur untuk mencatat kenaikan mingguan sekitar 2%. Hal ini menunjukkan perannya sebagai aset safe-haven selama periode ketidakpastian. Peristiwa geopolitik yang terus berlanjut, seperti konflik antara Hamas dan Israel, telah berkontribusi pada daya tarik emas sebagai lindung nilai terhadap potensi volatilitas pasar.

Implikasi bagi Pasar Logam Mulia

Fluktuasi dalam harga emas menyoroti hubungan kompleks antara data ekonomi, kebijakan moneter, dan sentimen pasar. Emas, sering dianggap sebagai barometer kepercayaan investor dan stabilitas ekonomi, dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk inflasi, suku bunga, dan pergerakan mata uang.

Dalam kasus ini, kenaikan harga konsumen AS telah menimbulkan kekhawatiran tentang tindakan potensial Federal Reserve. Indikasi kebijakan moneter yang lebih agresif dapat mempengaruhi tidak hanya pasar emas, tetapi juga pasar keuangan secara umum. Hubungan terbalik emas dengan dolar AS dan sensitivitasnya terhadap suku bunga membuatnya menjadi indikator sentimen pasar yang penting.

Kenyataan bahwa emas tetap dalam jalur untuk mencatat kenaikan mingguan menunjukkan bahwa, meskipun fluktuasi jangka pendek, aset ini tetap memiliki daya tariknya sebagai safe-haven. Investor terus mencari perlindungan emas selama periode ketidakpastian, seperti konflik geopolitik, karena emas memberikan lindung nilai terhadap potensi kompleksitas pasar.

Pasar logam mulia adalah sektor yang dinamis dan kompleks yang merespons interaksi rumit antara peristiwa ekonomi global. Sementara data ekonomi dapat memicu fluktuasi jangka pendek, daya tarik mendasar logam mulia sebagai penyimpan nilai dan lindung nilai terhadap ketidakpastian tetap menjadi faktor tetap dalam pasar.

Penafian: Artikel ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai saran investasi. Pandangan dan opini yang diungkapkan adalah milik penulis dan tidak selalu mencerminkan kebijakan resmi atau posisi Equityworld Futures Portal.

PT Equityword Futures

No Comments

Post a Comment