PT Equityworld Futures Cyber2 Jakarta – Harga Emas Bergerak Turun, Sentimen Hawkish Fed Terus Berlanjut
Harga emas sedikit turun pada hari Senin (25/09), lanjut melemah setelah Federal Reserve memperingatkan bahwa suku bunga akan tetap lebih tinggi lebih lama, dengan penguatan dolar dan yields juga memberikan tekanan.
Logam mulia diperdagangkan sebagian besar range dalam beberapa pekan terakhir saat prospek kenaikan suku bunga AS yang lebih tinggi mengurangi daya tariknya. The Fed pekan lalu memperingatkan bahwa suku bunga masih bisa naik kembali tahun ini, dan akan turun dengan margin yang lebih kecil dari perkiraan pada tahun 2024, kemungkinan tetap di atas 5%.
Potensi suku bunga yang lebih tinggi menjadi pertanda buruk bagi emas, pasalnya ini mendorong naiknya biaya peluang untuk berinvestasi pada aset yang tidak memberikan imbal hasil. Perdagangan ini memukul emas selama setahun terakhir, dan telah membatasi pemulihan besar logam mulia ini.
Emas spot turun 0,1% menjadi $1.924,06/oz, sementara emas berjangka yang akan jatuh tempo Desember turun sebesar 0,1% di $1.943,30/oz pukul 10.46 WIB.
Government shutdown bisa tawarkan dukungan terbatas
Kenaikan suku bunga juga membuat investor sebagian besar tetap berpegang pada dolar sebagai safe haven pilihannya dibanding emas. Hal ini membuat sentimen terhadap emas sebagian besar diredam, bahkan ketika kondisi ekonomi global tampak memburuk.
Negara-negara ekonomi utama tengah menghadapi peningkatan inflasi akibat naiknya harga minyak, yang dapat menghambat pertumbuhan tahun ini.
Namun, logam mulia mendapat beberapa dukungan dalam beberapa sesi terakhir, di tengah meningkatnya kekhawatiran akan government shutdown AS.
Kongres memiliki waktu kurang dari seminggu mengesahkan rancangan anggaran belanja untuk mencegah ini terjadi, kecuali jika tidak, sebagian besar infrastruktur pemerintah diperkirakan akan berhenti beroperasi.
Namun, kendati skenario ini tampak mengerikan, secara historis ini hanya memberikan sedikit dorongan untuk emas. Logam mulia hampir tidak menambah $20 selama government shutdown tahun 2018-2019 silam, yang merupakan yang terlama dalam sejarah, yaitu 35 hari.
Tembaga stabil dalam kegelisahan properti China
Di antara logam industri, harga tembaga bergerak sedikit pada Senin, di tengah meningkatnya kekhawatiran atas lebih banyak hambatan ekonomi di importir utama China.
Tembaga stabil di $3,6947 per pon, setelah mengakhiri minggu lalu sedikit turun.
Kekhawatiran atas pasar properti China mencuat pada Senin setelah developer China Evergrande Group (HK:3333) mengatakan tidak akan dapat menerbitkan utang baru karena penyelidikan pemerintah yang sedang berlangsung terhadap unit usahanya.
Hal ini meningkatkan kekhawatiran akan pembekuan utang yang lebih luas di pasar properti, yang bisa menimbulkan konsekuensi yang mengerikan bagi perekonomian China. Sektor ini tengah kesulitan dengan krisis uang tunai selama tiga tahun, dan telah melihat dukungan fiskal yang terbatas dari Beijing.
Pasar properti menyumbang sekitar seperempat dari keseluruhan pertumbuhan ekonomi China, dan juga merupakan pendorong utama permintaan tembaga.
Fokus minggu ini juga tertuju data purchasing managers’ index China, yang akan hadir pada hari Jumat, untuk mendapatkan lebih banyak petunjuk mengenai aktivitas bisnis.
Sumber : Investing
No Comments