Blog

PT Equityworld Futures Cyber2 Jakarta – Saham Asia Menunjukkan Kinerja Campuran Sementara Data CPI AS Menanti

01:16 13 September in Market Review
0 Comments
0

Pasar ekuitas Asia menunjukkan kinerja campuran menjelang rilis data inflasi AS untuk Agustus, yang bisa memberikan panduan lebih baik tentang jalur suku bunga Federal Reserve ke depan. Harga minyak berada di dekat level tertinggi dalam 10 bulan akibat pasokan global yang terbatas.

Saham di Korea Selatan dan Jepang mengalami kenaikan, sementara saham Australia mengalami penurunan. Saham Jepang didukung oleh data harga produsen yang sedikit di bawah perkiraan untuk bulan Agustus. Kontrak berjangka Hong Kong menguat, sementara saham AS tetap stabil.

Sehari sebelumnya, terjadi penurunan pada perusahaan teknologi AS, dengan Nasdaq 100 turun 1,1%. Saham Apple Inc., meskipun meluncurkan iPhone 15 dan produk lainnya, mengalami penurunan hampir 2%. Indeks S&P 500 juga turun sebanyak 0,6%.

Berikut adalah gambaran singkat tentang status pasar saat ini:

  • Kontrak berjangka S&P 500 tetap stabil pada pukul 09:11 waktu Tokyo, mengikuti penurunan sebesar 0,6% sebelumnya.
  • Kontrak berjangka Nasdaq 100 menunjukkan fluktuasi kecil, setelah sebelumnya mengalami penurunan sebesar 1,1%.
  • Indeks Topix Jepang naik sebanyak 0,2%.
  • Indeks S&P/ASX 200 Australia turun sebesar 0,3%.
  • Kontrak berjangka Hang Seng Hong Kong naik sebesar 0,3%.

Di pasar valuta asing:

  • Indeks Bloomberg Dollar Spot mengalami penurunan sebesar 0,1%.
  • Euro tetap stabil di level $1,0762.
  • Yen Jepang mengalami perubahan kecil menjadi 147,18 per dolar.
  • Yuan offshore tetap stabil di 7,3018 per dolar.
  • Dolar Australia mengalami perubahan kecil di level $0,6430.

Sementara para investor dengan penuh antusias menanti rilis data CPI AS yang dijadwalkan pada 13 September 2023, mereka bersiap untuk dampak potensialnya terhadap kekuatan dolar AS dan dampaknya pada harga emas.

Sebagai kesimpulan, dunia saat ini dengan cermat memantau kinerja saham Asia sambil memasuki fase baru dalam pasar logam mulia yang penting. Rilis data CPI AS yang dijadwalkan pada 13 September 2023 bukan hanya akan memberikan wawasan tentang inflasi di Amerika Serikat, tetapi juga bisa memengaruhi kebijakan moneter Federal Reserve.

Di dunia yang penuh ketidakpastian ekonomi, daya tarik emas sebagai aset pelaburan aman tetap tidak berubah. Para investor bersiap untuk mengungkap angka CPI ini, dengan harapan mendapatkan kejelasan di tengah ketidakpastian ekonomi saat ini.

Semua mata kini tertuju pada rilis data yang akan datang karena potensinya untuk membentuk lanskap pasar keuangan, memperkuat signifikansi emas dalam medan ekonomi yang terus berkembang.

Sumber : ewfpro

PT Equityworld Futures

No Comments

Post a Comment